Polisi Tembak Polisi
Bandingkan Perubahan Sikap Ferdy Sambo dan Bharada E di Sidang, Pakar Sebut FS Terindikasi Bohong
Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari menyoroti gestur dan ekspresi Ferdy Sambo saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
"Artinya berbanding terbalik dengan Bharada E," tambahnya.
Sementara untuk Putri Candrawathi, kata dia, sejak awal memang tidak terlihat signifikan.
"Ketika terpojok pada sesuatu yang tidak bisa dia jelaskan, maka reaksi dia cuma tidak tahu. Jadi banyak kebocoran halus ketika harusnya menggeleng maka ada halusnya mengangguk. Saya ada beberapa catatan tentang hal itu," bebernya.
Perlawanan Bharada E
Pakar Hukum Pidana Asep Iwan Iriawan memuji jawaban-jawaban cerdas Bharada E saat dicecar soal BAP oleh pengacara Ferdy Sambo.
"Jadi kalau hari gini di persidangan ada orang mencocokan berita acara, kemudian Eliezer lulusan SMA bisa menjawab dengan tepat dan jelas, tegas. Dia bukan anak SMA tapi S3," kata dia.
Asep juga menyindir pengacara Ferdy Sambo yang terlihat marah saat bertanya kepada Bharada E.
"Kalau orang bertanya sambil marah, itu bukan bertanya tapi angkara murka, kekesalan. Makanya hakim mengambil alih," ujarnya.
Bahkan ia pun lagi-lagi memuji jawaban Bharada E yang menurutnya cerdas.
"Jadi saya jujur suka malu sama Elizer itu, anak SMA tapi jawabannya cerdas, sementara pertanyaan-pertanyaannya mengulang berita acara. Padahal di sidang itu yang dipakai bukan berita acara jadi fakta persidangan untuk menjadi fakta hukum," tandasnya.
Baca juga: Hanya Menangis, Putri Ditanya 3 Kali Soal Selingkuh Dengan Yosua, Pengacara: Mungkin Dia yang Naksir
"Kalau ada orang nanya-nanya soal BAP, itu konsistensi tidak bisa membaca pasal KUHAP," sindirnya.
Kemudian soal pernyataan Ferdy Sambo yang mengajak Bharada E untuk bertanggung jawab berdua dengannya, Asep Iwan Iriawan pun tampak heran.
"Baru kali saya ini saya melihat seorang penegak hukum berbintang dua tidak paham hukum. Yang menjadikan terdakwa dan tersangka pun bukan Eliezer, tapi polisi," tegas dia.
Apalagi kata dia, pada kasus ini Ferdy Sambo yang memerintahkan Bharada E untuk menghajar Brigadir J.
"Kedua yang lebih penting, kan yang merintah menghajar (Ferdy Sambo). Berarti melakukan perbuatan melawan hukum, dia yang merintah kok mengajak yang diperintah. Itu sangat bertentangan sekali," geramnya.