IPB University

ICMI dan Pakar IPB University Bedah Buku "Senandika", Ditulis Berdasarkan Kegundahan pada Kampus

Buku ini memuat pemikiran penulis terkait kampus yang memiliki komitmen untuk menyiapkan SDM kompeten sesuai bidangnya.

Editor: Tsaniyah Faidah
Dokumentasi Humas IPB University
Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI) dan Guru Besar IPB University kritisi dan bedah buku “Senandika untuk Kebijakan Kampus Berkelanjutan” karya Dr Aceng Hidayat 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI) dan Guru Besar IPB University kritisi dan bedah buku “Senandika untuk Kebijakan Kampus Berkelanjutan” karya Dr Aceng Hidayat.

Selain menjadi Sekretaris Institut IPB University, Dr Aceng merupakan Ketua ICMI Kota Bogor.

Bedah buku ini dilaksanakan pada Kamis (29/12/2022) di IPB International Convention Center (IICC), Bogor.
 
Buku ini memuat pemikiran penulis terkait kampus yang memiliki komitmen untuk menyiapkan Sumberdaya Manusia (SDM) kompeten sesuai bidangnya dan memiliki kesadaran tinggi atas urgensi pembangunan berkelanjutan dan pengembangan sains dan teknologi (Saintek) yang mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengucapkan selamat atas terbitnya buku Senandika untuk Kebijakan Kampus Berkelanjutan karya Dr Aceng Hidayat.

Menurutnya, ada tiga kata kunci dalam keberlanjutan yaitu konsep resiliensi untuk menghadapi guncangan, transformasi dan sustainability.
 
“Kami berkomitmen terhadap keberlanjutan. Untuk itu, kami akan mengusulkan sebuah badan SDGs dan kampus berkelanjutan ke Majelis Wali Amanat IPB University untuk menjaga konsistensi bersama terhadap keberlanjutan,” ujarnya.
 
Ia menambahkan, tidak sedikit langkah-langkah dan upaya yang dilakukan kampus dalam berperan untuk keberlanjutan. Mulai dari pengelolaan sampah hingga pengelolaan air.
 
“Saat ini sudah ada enam danau di seluruh kampus dan laboratorium IPB University. IPB University juga sudah memacu peran dan fokus pada dampak keberlanjutan pada masyarakat serta lingkungan. SDGs sudah menjadi komitmen global yang juga menjadi komitmen kampus,” ucapnya.
 
Sementara itu, Dr Aceng Hidayat menyampaikan bahwa buku ini ditulis berdasarkan kegundahan dan percikan-percikan pemikiran untuk memperbaiki kampus IPB University secara berkelanjutan.

Sejak tahun 2018, ia mendapat amanah untuk mengembangkan program Green Campus IPB University.
 
“Sejak saat itu IPB University telah aktif menjadi anggota green metrics, sebuah lembaga pemeringkatan untuk kampus hijau. Dan saat ini IPB University berada di urutan ke 35 dunia, tertinggi dari perolehan rangking tahun sebelumnya,” ujarnya.
 
Lebih lanjut, Dr Aceng menyampaikan bahwa untuk menjadi Kampus Berkelanjutan, tentu harus ada modelnya dan perlu mengedukasi SDM agar tercipta kader-kader kampus berkelanjutan.

Selain itu juga, IPB University harus menghasilkan teknologi inovasi yang mendukung pelaksanaan kampus berkelanjutan.
 
Ia menambahkan problem saat ini adalah belum ada model kehidupan yang berkelanjutan.
 
“Saya berharap Kampus IPB University menjadi model kehidupan berkelanjutan karena ada inovasi teknologi, ada proses pendidikan, ada government kebijakan dan anggaran. Yang paling utama adalah proses edukasi dan mengubah mindset. Bukan hanya ke mahasiswa akan tetapi ke segenap kehidupan kampus,” tandasnya.
 
Turut membedah dan mengkritisi buku ini adalah sejumlah guru besar IPB University. Diantaranya adalah Prof Didin Damanhuri, Prof Asep Saepudin dan Direktur PT Bogor Life Science and Technology (BLST), Dr Naufal Mahfud dan ICMI Bogor.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved