Kisah Wanita ODGJ Dikerangkeng 12 Tahun Oleh Keluarganya, Hidup di Rumah Kosong Dengan Satu Lampu

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tersebut dikurung sejak 2010 karena sering mengamuk akibat gangguan kejiwaan yang dideritanya. Di rumah itu hanya

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Tribun Cirebon/Handhika Rahman
Kisah wanita ODGJ yang dikerangkeng belasan tahun oleh keluarganya karena kerap kali berbuat ulah di lingkungannya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang wanita ODGJ dikerangkeng oleh keluarganya sendiri hingga belasan tahun.

Peristiwa itu terjadi di Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Wanita yang bernama Safitri (47) itu dikurung karena berbagai alasan dari pihak keluarga.

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tersebut dikurung sejak 2010 karena sering mengamuk akibat gangguan kejiwaan yang dideritanya.

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, Safitri dikurung dalam satu kamar khusus yang dilengkapi pintu besi berjeruji pada rumah kosong peninggalan orang tuanya.

Di rumah itu hanya ada penerangan dari satu lampu yang menemani Safitri.

Kakak Safitri, Saerah (60), mengatakan, keluarga tidak memiliki pilihan lain selain mengurung adiknya tersebut.

"Pernah kejadian mukul orang sampai harus dirawat di rumah sakit," ujar Saerah kepada Tribuncirebon.com, Kamis (12/1/2023).

Selain itu, lanjut Saerah, adiknya juga kerap mencubiti anak-anak, merusak kebun tetangga, dan lain sebagainya.

Saerah menceritakan, gangguan kejiwaan Safitri pertama kali dialami pada 1995 saat ia baru pulang seusai menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKW di Brunei Darussalam.

Saat itu, Safitri sempat mendapat penanganan hingga akhirnya bisa sembuh.

Namun, sekitar 2005, penyakitnya kambuh dan akhirnya keluarga memutuskan mengurung Safitri pada 2010.

"Dulu diurusinnya sama ibu saya, tapi sekarang sudah meninggal dan diteruskan diurus oleh saya tahun 2015 sampai sekarang," ujar dia.

Baca juga: Sering Keluar Masuk RSJ, ODGJ Teror Murid SD di Bogor, Polisi: Kita Aja Udah Gerah Sama Tingkahnya

Kondisi Safitri sudah diketahui oleh pemerintah Desa Singaraja.

Pemerintah desa pun sudah berupaya dengan membuatkan identitas kependudukan untuk Safitri demi keperluan penanganan terhadap penyakit yang dideritanya.

Dengan harapan, Safitri bisa secepatnya ditangani dan bisa sembuh seperti sebelumnya.

"Dari pemerintah desa tentu kita bantu semaksimal mungkin. Bukan hanya dari segini kesehatannya. Artinya, untuk kebutuhannya juga semaksimal mungkin kami dari pemerintah desa berupaya untuk membantu," ujar Kepala Dusun Desa Singaraja, Rifkie Widasarandy.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Nasib Wanita Indramayu, Dikerangkeng Keluarganya Belasan Tahun karena Sering Cubiti Anak-anak

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved