Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Niat Jualan Malah Dituduh Penculik Anak, 5 Orang Sales Diamuk Massa Hingga Barangnya Dijarah

Bahkan, selain dikeroyok, jaket yang dijualnya juga dijarah oleh warga. Tak hanya itu, kelimanya pun diamuk massa hingga mobilnya dirusak.

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Istimewa/Tangkapan Layar
Lima orang sales jaket diamuk massa gara-gara dituduh sebagai komplotan penculik anak, barang-barang dijarah dan mobil dirusak 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Lima orang sales jaket di Kabupaten Garut, Jawa Barat dikeroyok massa.

Mereka dituduh melakukan penculikan di lingkungan tersebut.

Bahkan, selain dikeroyok, jaket yang dijualnya juga dijarah oleh warga.

Tak hanya itu, kelimanya pun diamuk massa hingga mobilnya dirusak.

Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara),

Lima pria yang dituduh warga sebagai komplotan penculik anak ini pun sudah diperiksa polisi.

Polisi sudah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap kelimanya.

Hasil pemeriksaan dan gelar perkara dilakukan Satreskrim Polres Muratara, dari kasus ini polisi tidak menemukan adanya percobaan tindak pidana kejahatan khususnya penculikan anak.

"Dari pemeriksaan maraton kita, dari 10 saksi yang kita periksa, ditambah keterangan atau fakta-fakta di lapangan yang kita kumpulkan, sudah kita putuskan dalam rapat gelar perkara tidak ditemukan adanya percobaan tindak pidana kejahatan khususnya penculikan anak," kata Kapolres Muratara, AKBP Ferly Rosa Putra dalam keterangan pers, Selasa (7/2/2023).

Kelima pria asal Garut Jawa Barat tersebut, kata polisi, merupakan pedagang pakaian keliling atau sales jaket yang dituduh warga melakukan percobaan penculikan anak.

"Mereka berlima ini bekerja, menjual jaket dari Garut di wilayah Sumsel, termasuk di Muratara, mereka berjualan layaknya seorang sales biasa," kata Ferly.

Dia menegaskan bahwa yang dilakukan petugasnya Senin (6/2/2023) kemarin terhadap kelima pria itu bukan penangkapan tetapi mengamankan dan mengevakuasi mereka dari amukan masyarakat.

Sebagaimana diketahui, kelima pria tersebut nyaris jadi korban amukan warga yang terprovokasi secara beringas merusak mobil mereka saat berada di Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Muratara.

Baca juga: Cerita Ayah yang Putrinya Tewas Tertimbun Reruntuhan Akibat Gempa Turki, Tangan Anak Terus Digenggam

"Bukan hanya pemeriksaan keterangan, kami juga mendalami handphone, kendaraan mereka, semuanya clear, tidak ada indikasi kejahatan atau hasil dari kejahatan," kata Ferly didampingi Wakapolres Kompol Muda Parlaungan Nasution, Kasat Reskrim AKP Jailili dan Kasat Intelkam Polres Muratara.

Atas kejadian ini, Ferly mengimbau kepada masyarakat agar mengerti dan memahami serta tenang menghadapi isu-isu yang lagi marak saat ini tentang penculikan.

Dia juga mengimbau kepada para pelaku usaha seperti pedagang keliling, bila berasal dari luar daerah ada baiknya melapor terlebih dahulu kepada perangkat desa agar kegiatan mereka termonitor, tidak menimbulkan kecurigaan masyarakat.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat, jangan mudah terprovokasi, main hakim sendiri, karena justru bisa memunculkan tindak pidana yang baru," tegasnya.

Sementara itu, salah seorang dari lima pria yang sebelumnya dituduh penculik anak tak bisa berkata banyak atas kejadian ini.

Dari wajahnya terlihat amat sedih, karena mereka jauh-jauh dari Garut hendak mencari rejeki di daerah ini justru mendapat perlakuan tak mengenakkan dari warga yang mudah terprovokasi atas isu-isu penculikan.

"Kami dituduh yang bukan-bukan, badan kami sakit-sakit, mobil kami dirusak, barang-barang dagangan kami hilang, tidak ada lagi," keluhnya.

Baca juga: Hendak Menjual Sabu-Sabu, Ibu Rumah Tangga di Bogor Kena Ciduk Polisi, Barbuknya Ada di Saku Celana

Menurut dia, sejak awal diinterogasi warga saat dihentikan di Desa Sukaraja, mereka sudah menjelaskan bahwa merupakan pedagang keliling atau sales jaket.

"Kami sudah menjelaskan, tapi mereka tidak percaya, akhirnya jadi begini," katanya.

Saat ditanya apakah akan menuntut balik atas perbuatan tak mengenakkan dan kerugian yang dialami, mereka akan berembuk sesamanya terlebih dahulu.

Mobil Dirusak dan Dijarah

Sebelumnya aksi amuk warga ini terjadi di Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Senin (6/2/2023).

Mobil warna putih dengan plat Z 1687 DS itu disetop paksa oleh warga, lalu dirusak dan dijarah seisinya.

Baca juga: Ibu Muda yang Lecehkan 17 Anak Ternyata Eks Pemandu Lagu, Korban Dipaksa Lihat Adegan Dewasa Pelaku

Warga tersulut emosi setelah mendapat kabar bahwa sejumlah orang dalam mobil itu baru saja hendak melakukan percobaan penculikan anak di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Muratara.

Aksi massa yang mengamuk merusak dan menjarah mobil tersebut divideokan oleh warga dan diposting di medsos Facebook hingga viral.

Salah satu video dilihat TribunSumsel.com tampak warga ramai mendatangi kantor desa setempat dimana di dalamnya sudah diamankan lima pria yang diduga komplotan penculik anak.

Di video lain memperlihatkan warga dengan beringas merusak dan menjarah mobil milik lima pria diduga hendak menculik anak tersebut hingga kondisinya dalam keadaan terbalik.

Setelah nyaris babak-belur dihakimi warga, kelima pria yang belum diketahui pasti asal dan identitasnya itu lalu diamankan polisi ke Mapolres Muratara.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Derita 5 Sales Jaket Asal Garut di Muratara, Niat Jualan malah Dituduh Culik, Diamuk Massa & Dijarah

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved