Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kisah Ibu Dianiaya Anak Gara-gara Gorengan, Sang Menantu Malah Sebut Ibu Mertuanya Stres: Bikin Malu

Seorang ibu bernasib malang karena dianiaya oleh anak kandungnya sendiri gara-gara makan gorengan milik putrinya

Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Kolase Tribun Bogor/Kompas.com
Kisah Ibu Dianiaya Anak Gara-gara Gorengan, Sang Menantu Malah Sebut Ibu Mertuanya Stres: Bikin Malu 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang ibu bernasib malang karena dianiaya oleh anak kandungnya sendiri gara-gara makan gorengan.

Korban HT bahkan sampai mengalami luka memar diduga dipukul menggunakan kursi plastik hingga hancur oleh putrinya berinisial ES (43).

ES yang sudah bersuami itu tak terima jika ibu kandungnya menghabiskan empat biji gorengan miliknya.

Bahkan, kasus ini sampai berujung laporan polisi.

Sang ibu melaporkan anak kandungnya karena kasus penganiayaan.

Peristiwa ini terjadi di Terminal Lebak Bulus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (14/2/2023) sekitar pukul 21.00 WIB malam.

Baca juga: Saya Tidak Pernah Dipukul Ibu Cerita Pemuda Pengangguran Bunuh Ibu Kandung Gegara Tak Ada Makanan

Kepada polisi, HT mengaku dipukul menggunakan bangku plastik oleh anak kandungnya sendiri yakni ES.

Menurut HT, putri kandungnya tersebut berulang kali menganiaya dirinya.

"Terlapor memukul pelapor dengan kursi plastik pada bagian dada, tangan, kaki, hingga tangan kiri dan tangan kanan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).

Akibatnya, korban mengalami memar di sejumlah bagian tubuhnya yang terkena pukulan.

"(Korban) mengalami memar dan bangkunya hancur. Setelah itu korban ditolong oleh saudara T dan saudara H yang biasa di TKP," ujar dia.

Kronologi

Kejadian bermula ketika korban HT mendatangi putrinya meminta gorengan untuk makan.

Namun, sang anak meresponnya dengan marah-marah saat sang ibu meminta beberapa gorengan.

Pelaku ES dengan nada tinggi meminta ibunya tidak mengambil gorengan dalam jumlah banyak.

Mendengar putrinya berbicara kasar pun sontak saja sang ibu naik pitam karena anaknya perhitungan.

Baca juga: Pengakuan Anak yang Tega Bunuh Ibu Kandung: Ibu Sempat Meminta Tolong, Tapi Tetap Saya Lakukan

Seorang ibu berinisial HP (68) melaporkan anak kandungnya, RS (43), ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Seorang ibu berinisial HP (68) melaporkan anak kandungnya, RS (43), ke Polres Metro Jakarta Selatan. (Istimewa)

Rupanya, emosi sang anak semakin memuncak saat ibunya pun marah hingga sampai tak bisa menahan tangannya untuk memukuli ibu kandungnya sendiri.

"Pelaku marah-marah kepada pelapor dengan berkata 'jangan banyak-banyak ngambilnya'. Kemudian korban berkata 'hanya 4 biji, kau baru tempe ku makan, kau berapa kali ku kasih makan'," ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi dikutip dari TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta

HP telah melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"LP (laporan polisi) sudah dibuat," kata Ade Ary.

Laporan HP diterima dan teregistrasi dengan nomor LP/B/524/II/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya, tanggal 15 Februari 2023.

Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan telah merujuk korban untuk melakukan visum.

Sebut Korban Stres

ES, anak yang diduga aniaya ibu kandungnya gara-gara minta gorengan kepada dirinya membantah melakukan penganiayaan.

ES mengaku tidak memukuli ibunya dan hanya membanting kursi karena kesal.

Sementara, ia juga mengutarakan kondisi sang ibu yang disebutkannya stres hingga melakukan hal di luar nalar termasuk sering membuat laporan polisi.

"Saya cuma banting kursi waktu itu, enggak mukul dia sama sekali," ujar E di warung kopi miliknya dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/2/2023).

Pernyataan lebih lanjut disampaikan suami E, Sabang.

Sabang menyebut mertuanya memiliki gangguan mental sejak lama. HT diklaim kerap membuat gaduh.

Baca juga: Kesaksian Tetangga Lihat Ibu Kandung Bunuh 3 Anaknya di Rumah, Pelaku Ngamuk Hingga Cekik Warga

"Bukan bermaksud kasar, tetapi HT memang memiliki gangguan mental. Secara fisik dia terlihat tidak apa-apa, tetapi pikirannya agak terganggu. Mungkin stres kali, ya," ujar Sabang.

"Dia juga suka ngomong kasar, bahasa binatang gitu ke anak kecil. Padahal anak tersebut enggak salah apa-apa," tambah Sabang.

Lebih lanjut, Sabang mengungkap bahwa anak-anak HT memang sudah tidak tahan merawat sang ibunda.

Kelakuan HT yang sesekali di luar nalar dianggap mencoreng nama keluarga. Alhasil pihak keluarga pernah membawa HT ke Dinas Sosial (Dinsos) Bogor.

HP (68) yang diduga menjadi korban pemukulan sang anak berinisial RS (43) saat membuat laporan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023).
HP (68) yang diduga menjadi korban pemukulan sang anak berinisial RS (43) saat membuat laporan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023). (Kompas)

"Dia punya anak lima, tetapi semua anaknya sudah enggak mau dekat sama dia lagi. Soalnya suka bikin malu," kata Sabang.

"Kami juga sudah pernah membawa dia ke Dinsos yang ada di Bogor. Namun tidak ada perubahan," sambungnya.

Sabang juga mengaku bahwa ini bukan kali pertama HT melaporkan anak-anaknya, termasuk sang istri.

Baca juga: Kisah Anak Tega Bunuh Ibu Kandung Pakai Cangkul, Pelaku Mengaku Spontan

Ia mengungkap, HT sudah beberapa kali mendatangi Polsek Kebayoran Lama untuk membuat laporan. Namun pihak Polsek tampaknya sudah jengah lantaran HT selalu membuat laporan serupa.

"Dia beberapa kali membuat laporan di polsek. Laporannya juga berkutat dengan hal-hal ini saja. Pernah sekali waktu dia bikin laporan katanya dibuang oleh anaknya," tandas Sabang.

Korban dan Pelaku Berdamai

Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anak kepada ibu kandungnya berujung damai.

"Dalam prosesnya, kedua belah pihak, baik itu pelapor maupun terlapor, sudah saling meminta maaf. Kedua pihak tidak memiliki niat untuk melanjutkan kasus ini dan memutuskan berdamai," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy dalam keterangannya, Jumat (17/2/2023).

Menurutnya, pelaku ES telah meminta maaf secara langsung kepada ibunya saat dilakukan mediasi.

"Jadi yang bersangkutan sudah meminta maaf langsung kepada ibundanya dengan dimediasi oleh saudara kandungnya berinisial SS," jelas Irwandhy.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved