Depo Pertamina Plumpang Terbakar

Celengan Bulan Ramadhan Hangus dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ditabung untuk Buka Puasa

Uang tabungan untuk ramadhan hangus dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sengaja ditabung agar bisa buka puasa

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
Youtube CNN
Uang tabungan untuk ramadhan hangus dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bulan Ramadhan masih beberapa minggu lagi, namun pilu sudah dirasakan Ahmad Muhajir Sidik dan ibunya.

Ia dan sang ibu menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada 3 Maret 2023 lalu.

Rumah mereka menjadi satu dari ratusan rumah yang hangus di kawasan Depo Pertamina Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah, RT 12/9, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Ibu Ahmad sebenarnya sudah bersiap menyambut bulan Ramadhan, bahkan sejak tahun lalu.

Sang ibu mencari nafkah dengan berjualan susu kedalai.

Ramadhan tahun lalu, ia tak bisa berbuat banyak karena terkulai sakit.

Agar kejadian ini tak terjadi lagi, ibu Ahmad berinisiatif menyisihkan hasil uang jualannya.

"Ibu saya dagang, ibu saya mengumpulkan supaya puasa libur. Karena tahun kemarin ibu saya sakit, drop kalau dagang," kata Ahmad Muhajir Sidiki dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube CNN.

Bulan Ramadhan tahun lalu, ibunya sakit karena kelelahan berdagang sembari puasa.

Tak mau kondisinya kembali drop, sang ibu akhirnya membuat celengan.

Rencananya, celengan itu bakal dipakai untuk buka puasa dan sahur saat bulan Ramadhan 2023.

"Rencananya bulan puasa sekarang ibu saya tidak dagang makanya mengumpuilkan uang. buat makan puasa," katanya.

Sang ibu pun bercerita senada.

celengan untuk bulan ramadhan
celengan untuk bulan ramadhan (Youtube CNN)

Ia mengaku kelelahan bila harus berjualan sembari puasa.

"Usia saya sudah sepuh kalau keliling sambil puasa lelah, tahun lalu saya kolaps jadi gak jualan jadi gak punya simpanan," katanya.

Sejak Idul Adha 2022, ia memutuskan untuk mengumpulkan uang sedikit demi sedikit agar puasa 2023 ia bisa libur berjualan dan fokus ibadah.

"Saya sisishkan sejak Idul Adha. Saya juga pengumpul uang kurban, saya kumpulkan sampai Ramadhan besok, saya buka untuk (makan) selama bulan Ramadhan," katanya.

Namun tabungan itu justru tak bisa ia pakai sama sekali, bahkan ketika Ramadhan.

Pasalnya, uang yang ia taruh di sebuah kaleng justru hangus dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Uang kertas pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu yang dikumpulkan sudah menjadi abu.

Kini hanya tersisa puluhan uang koin.

Sisa-sisa bangkai mobil di Kampung Tanah Merah usai kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja. Tanda-tanda sebelum kebakaran Depo Plumpang diungkap korban selamat
Sisa-sisa bangkai mobil di Kampung Tanah Merah usai kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja. Tanda-tanda sebelum kebakaran Depo Plumpang diungkap korban selamat (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Pasca kebakaran Depo Pertamina Plumpang, warga di sekitar lokasi disebut akan direlokasi.

Wacana itu disuarakan Presiden Jokowi.

Jokowi mengatakan area di sekitar Depo Pertamina Plumpang adalah wilayah berbahaya.

Karenanya Jokowi berencana untuk melakukan relokasi, entah itu warga sekitar yang pindah atau Depo Pertamina Plumpang.

Menanggapi pernyataan tersebut, sebagian warga yang mayoritas berdomisili di Jalan Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara, mengaku pasrah.

Muhammad Syairuddin (54) menyatakan bahwa dirinya tidak muluk-muluk.

Syairuddin yang rumahnya habis dilalap si jago merah mengaku tak punya pilihan.

Andai diberi hunian baru di luar area Depo Pertamina Plumpang, Syairuddin mengatakan bakal menerima kesempatan tersebut.

"Setelah insiden kebakaran, hal yang paling saya butuhkan adalah tempat tinggal. Tidak di sini pun sepertinya tidak mengapa. Sebab rumah menjadi kebutuhan paling penting sekarang," kata Syairuddin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved