BPBD Kabupaten Bogor Sebut Banyaknya Tebingan di Kawasan Puncak Jadi Potensi Bencana Longsor

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - BPBD Kabupaten Bogor menyebutkan banyaknya tebingan yang ada di kawasan Puncak Bogor mengakibatkan rawannya terjadi longsor.

Bahkan, dengan curah hujan yang tinggi memicu terjadinya longsoran tersebut.

Kabid pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Agus Suyatna mengatakan bahwa wilayah Kecamatan Cisarua saat ini belumadanya laporan menganai longsor.

Tetapi ancaman di wilayah tersebut, menurutnya cukup besar.

"Mulai dari 6 Maret hingga 12 Maret tidak ada laporan masuk dari Cisarua, jadi secara data aman," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (15/3/2023).

Meskipun secara data di wilayah Kecamatan Cisarua ini aman, kata Agus Suyatna potensi terjadinya longsor masih tergolong tinggi.

"Secara data memang aman, namun ancaman terjadinya longsor cukup tinggi risikonya besar. Tapi untuk belakangan ini Cisarua masih aman," katanya.

Lalu, hal serupa juga diungkapkan oleh Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Citeko.

Kepala Stasiun Metereologi (Stamet) Citeko, Fatuhri menjelaskan, penyebab besar akan bahaya longsor di kawasan Puncak Bogor ini adalah curah hujan yang tinggi.

"Untuk wilayah longsor di Puncak, memang kondisi banyak tebing berpotensi menimbulkan longsor, penyebabnya salah satunya karena curah hujan yang cukup tinggi," ujarnya.

Bahkan, menurutnya di kawasan Puncak Bogor ini terdapat banyak tebingan.

"Untuk wilayah longsor di Puncak, memang kondisi banyak tebing berpotensi menimbulkan longsor, Tergantung kondisi tutupan lahan dan kemiringan lahan," paparnya.

Baca juga: Warga Ceritakan Suasana Mencekam Lokasi Longsor Kota Bogor, Banyak Suara Minta Tolong dari Timbunan

Namun meskipun begitu, dirinya juga mengatakan kalau lahannya masih cukup bagus potensi terjadinya longsor juga akan semakin mengecil.

"Jika lahannya lereng curam, namun tutupan lahannya masih bagus (masih banyak pepohonan) resiko nya relatif lebih kecil," pungkasnya.