Upaya BKKBN Tangani Stunting di Kabupaten Bogor, Bakal Bagi-bagi Telur untuk Pemenuhan Nutrisi
BKKBN akan melakukan kampanye dalam pencegahan stunting terutama pada Kabupaten Bogor dan akan menjalankan program kakak asuh.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Cegah tingginya angka stunting, BKKBN menggandeng TribunNetwork menggalakkan kampanye #CukupDuaTelur.
Dengan kekuatan lokal menjangkau Indonesia yang dimiliki TribunNetwork, kampanye pencegahan stunting ini diharapkan berjalan sukses.
Untuk mendukung kampanye #CukupDuaTelur ini, terdapat program yang dinamakan kakak asuh.
Dimana nantinya para kakak asuh di berbagai daerah di Indonesia bisa menyumbangkan sebagian dananya untuk pembelian telur.
Telur ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak selama enam bulan.
Baca juga: Penurunan Stunting di Kota Bogor, Wali Kota Bima Arya Perkuat Koordinasi: Harus Total Football
Pasalnya, telur mengandung protein hewani atau omega yang mempunyai peran dalam pemenuhan gizi anak dan mencegah stunting.
Untuk menggarap program pencegahan stunting tahun 2023 ini, sudah ada 114 desa di Kabupaten Bogor yang terdaftar.
Di Kabupaten Bogor sendiri, kasus stunting memang cukup tinggi, yakni hingga mencapai angka 18 ribu kasus.
"Daerah Rumpin, kecamatan di Kabupaten Bogor yang memiliki kasus paling banyak stunting", ungkap Maman Supardi selaku Subkord. Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi Kabupaten Bogor, Selasa (21/03/2023).
Baca juga: Rembuk Stunting Kota Bogor 2023, Bebaskan Keluarga dari Stunting Menuju Generasi Emas
Dari jumlah tersebut, faktor paling banyak terjadinya stunting karena pernikahan dini.
Usia pernikahan berpengaruh karena belum siapnya menikah muda akan berdampak pada mental yang dimiliki.
Sedangkan kesiapan mental adalah salah satu hal yang paling utama sebelum memutuskan memiliki anak.
Menurut kesehatan, usia ideal untuk menikah pada wanita yakni berumur 21 tahun dan laki-laki berumur 25 tahun.
(Tribunnews Yenni Budiarti)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.