Ngaku Kerja di Angkasa Pura, Mamah Muda yang Tewas Dimutilasi di Sleman Bukan Pacar Pelaku: Open BO
Pelaku mutilasi mamah muda di Sleman memberikan pengakuan mengejutkan. Ia membantah berpacaran dengan korban.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pelaku mutilasi mamah muda di Sleman memberikan pengakuan mengejutkan.
Belakangan diketahui antara pelaku, Heru Prasetyo (23) dan korban AI (35) disebut-sebut memiliki hubungan spesial.
Namun berdasarkan pengakuan Heru Prasetyo, antara dirinya dan korban tidak berpacaran.
Bahkan Heru Prasetyo mengaku dirinya merupakan pelanggan open BO korban.
Hal ini cukup mengejutkan publik karena selama ini korban disebut-sebut bekerja di Angkasa Pura Yogyakarta.
Hal itu berdasarkan pengakuan ayah korban yang mendengar cerita dari putrinya tersebut.
Namun memang ada yang janggal dari pengakuan itu, sebab pihak Angkasa Pura mengatakan bahwa tidak ada pegawainya atas nama korban.
Dilansir dari Youtube Tribunnews, Kamis (23/3/2023), pria berambut gondrong itu mengaku sudah dua kali melakukan open BO dengan korban.
Tak hanya itu, Heru Prasetyo juga mengaku bahwa dirinya mengenal AI dari Facebook dua bulan yang lalu.
Ia pun menegaskan kalau keduanya tidak menjalin hubungan layaknya kekasih.
Heru Prasetyo mengaku bahwa AI open BO dan dirinya sudah dua kali menyewa jasa korban.
"Open BO, dua kali," katanya dalam video yang beredar.
Baca juga: Beda Rencana Korban Mutilasi di Sleman dengan Pelaku Setelah Lebaran 2023, Ada yang Tak Mau Kerja
Berdasarkan pengakuannya, ia menggunakan jasa open BO korban melalui aplikasi Facebook, bukan miChat.
Pada momen kedua kalinya menyewa jasa korban itulah, Heru Prasetyo langsung menghabisi nyawa korban dan memutilasi tubuhnya.
Setelah menghabisi nyawa AI dengan sadis, Heru Prasetyo kemudian membawa kabur barang berharga milik korban.
Ia membawa kabur motor milik korban dan uang Rp 230.000 dari AI.
Diketahui Heru Prasetyo menyerang korban dengan membabi buta menggunakan senjata tajam yang telah ia siapkan.
Ia mengaku memutilasi tubuh AI dengan tiga bagian besar, dan 62 bagian kecil di kamar mandi.

Alat yang digunakan Heru Prasetyo berupa cutter dan gunting.
Heru Prasetyo juga sempat membersihkan kamar yang ia sewa dari darah yang berserakan saat memutilasi korban.
Berdasarkan keterangan Polda DIY, tersangka menghabisi nyawa korban karena ingin mendapatkan uang dengan cepat untuk melunasi utang-utangnya.
Tersangka ini terlilit utang pinjaman online (pinjol) dari tiga aplikasi.
Utangnya di tiga aplikasi pinjol tersebut senilai Rp 8.000.000.
“Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan untuk menguasai harta milik korban, dikarenakan tersangka terlilit hutang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp 8 juta,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, di halaman Direskrimum Polda DIY.
Baca juga: Fakta Mutilasi di Sleman, Korban Akan Menikah Setelah Lebaran, Calon Suami Belum Dikabari Ayu Tewas
Keinginan untuk mendapatkan uang cepat itulah yang menjadi pemicu tersangka nekat membunuh korban.
Dari hasil pemeriksaan polisi, harta benda korban yang dikuasai pelaku antara lain: 1 unit sepeda motor merek Honda tipe Scoopy warna putih, 1 unit Handphone (HP)
Setelah membunuh korban dan menguasai harta milik korban, tersangka menjual HP korban dan mendapatkan uang senilai Rp 600.000.
Namun sepeda motor milik korban belum sempat dijual oleh pelaku.
Mengaku Kerja di Angkasa Pura
Kepada keluarganya, ibu dua anak ini rupanya mengaku selama ini bekerja sebagai pegawai di Angkasa Pura.
"Dia kerja di Angkasa Pura bagian arsip sudah empat atau lima tahun lah. Ya, (kantor) di Jalan Solo, kadang di Bandara YIA," kata ayah korban, Heri Prasetyo, dilansir dari TribunJogja.
Ia menuturkan, putrinya itu biasa berangkat kerja pagi hari pukul 07.00 WIB atau 07.30 WIB.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Stakeholder Relation Manager Bandara YIA, PT Angkasa Pura I, Ike Yutiane menyatakan, tidak ada pegawai bernama Ayu Indrawari di PT Angkasa Pura I setelah dilakukan pengecekan.
"Kami telah melakukan pengecekan kembali terhadap daftar pegawai PT Angkasa Pura I YIA baik pegawai tetap maupun tenaga penunjang. Bahwa berdasar pengecekan tersebut, tidak ada pegawai atas nama Ayu Indrawari yang tercatat sebagai pegawai AP I YIA," ucap Ike.
Dari kejanggalan tersebut, apakah selama ini AI mengaku bekerja di Angkasa Pura demi menutupi profesi sebenarnya yakni sebagai penyedia jasa open BO?
Pelaku Dikenal Tertutup
Sementara itu, sosok pembunuh mamah muda di Sleman ternyata dikenal tertutup di lingkungan pekerjaannya.
Namun meski begitu, ia selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik dan sopan.
Hal itu pun membuat bos di tempat kerjanya tak menyangka kalau Heru Prasetyo (23) tega membunuh hingga memutilasi seorang mamah muda.
Heru sendiri diketahui bekerja di tempat penyewaan tenda di Sleman, Yogyakarta.
Baca juga: Kasus Mutilasi Sleman Terjadi Gara-gara Utang Pinjol, Pelaku Sudah Siapkan Benda Ini Dibalik Selimut
Antara korban dan pelaku ini saling kenal melalui media sosial Facebook.
Keduanya bahkan disebutkan memiliki hubungan khusus dan sering bertemu.
Namun hal itu dibantah oleh Heru Prasetyo yang mengaku bahwa hubungan keduanya hanya sebatas pelanggan dan penyedia jasa open BO.
Pada pertemuan di open BO kedua itulah Heru Prasetyo mengajak AI bertemu pada Minggu (19/3/2023) di sebuah wisma.
Namun saat berada di dalam kamar dan hendak melakukan hubungan badan, Heru Prasetyo langsung menghabisi nyawa AI lalu memutilasi tubuhnya.
Pelaku yang sehari-hari bekerja di sebuah jasa tenda di Sleman ini terlihat seperti orang sedang tertekan sejak dua tahun lalu.
Diduga, hal itu akibat terlilit utang pinjaman online (pinjol).
"Betul (Heru) itu karyawan kami. Kerja di tempat kami sudah cukup lama lebih kurang 5 tahun. Yang kami tahu, dia pribadi yang baik. Anaknya sopan. Tetapi memang agak tertutup seperti sedang memiliki tekanan sejak dua tahun lalu karena terlilit pinjol," kata pemilik jasa tenda tempat pelaku bekerja di Sleman, dilansir dari TribunJogja.
Dugaan pelaku tertekan pinjol dikuatkan dengan surat penyesalan yang ditemukan polisi di mess karyawan.
Pemilik jasa tenda di Sleman tempat pelaku bekerja itu mengatakan pihak Kepolisian sudah melakukan penggeledahan di mes karyawan pada Senin (20/3/2023) dini hari dan menemukan surat penyesalan pelaku.
Di dalam surat tersebut pelaku mengungkapkan bahwa perbuatannya dilakukan karena uang.
Sekadar informasi, pembunuhan sadis itu diduga dilakukan pelaku pada Sabtu (18/3/2023) malam kemudian mayatnya baru ditemukan penjaga wisma pada Minggu (19/3/2023) malam.
Menurut pemilik jasa tenda di Sleman tempat pelaku bekerja, ketika peristiwa itu terjadi pelaku sudah beberapa hari tidak masuk kerja, karena mengambil cuti dan tidur di luar mess.
Beberapa karyawan juga sedang mengambil cuti yang sama dan sebagian memilih pulang ke kampung masing-masing.
"Saat Kejadian itu, dia sedang off kerja atau cuti. Rencananya dia juga mau resign setelah Lebaran, tidak mau bekerja lagi. Tapi belum membuat surat pengunduran diri," imbuhnya.
Ia mengaku sangat kaget begitu mengetahui peristiwa pembunuhan sadis tersebut dilakukan oleh salah satu karyawannya.
mamah muda
mutilasi
kekasih
open BO
Sleman
Angkasa Pura
Yogyakarta
Heru Prasetyo
Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra
pinjol
Beda Gaya Sri Sultan dan Dedi Mulyadi Saat Datangi Pendemo, KDM Dilempari hingga Duduk Lesehan |
![]() |
---|
Beredar Kabar Keluarga Arya Daru Dikirimi Surat Misterius, Isinya Terungkap Ada 3 Simbol Mengejutkan |
![]() |
---|
Penampilan Memukau Kota Bogor di Street Performance JKPI Yogyakarta, Bawa 2 Tarian Tanah Sunda |
![]() |
---|
Kenang Kota Sejarah dan Jalan Malioboro, Dedie Rachim Gowes Susuri Sumbu Filosofi Yogyakarta |
![]() |
---|
Mengintip Produk Unggulan di Pasar Malam Indonesia JKPI 2025 Yogyakarta, Kota Bogor Pamer Kopi Liong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.