Kapan Puasa Syawal Setelah Idul Fitri 2023 Boleh Dimulai? Ini Penjelasan dan Hukumnya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ramadhan 2023 sebentar lagi berlalu, saatnya bagi umat Muslim menyambut kemenangan Idul Fitri.

Selepas berpuasa di bulan Ramadhan, umat Islam bisa melanjutkan ibadah puasa syawal setelah Idul Fitri.

Namun, kapan waktu yang tepat untuk memulai puasa syawal?

Bolehkah sehari setelah Idul Fitri, langsung menjalani ibadah sunnah puasa syawal?

Sebelum melaksanakan puasa syawal, ada baiknya umat Islam memahami dulu waktu dari pelaksanaan ibadah sunnah ini.

Puasa syawal adalah sebuah ibadah puasa selama enam hari yang dilakukan pada bulan Syawal dalam kalender Hijriyah.

Adapun waktu untuk mulai melaksanakan puasa syawal yaitu enam hari berturut-turut persis setelah Idul Fitri yaitu pada tanggal 2-7 Syawal.

Meskipun dilakukan di bulan Syawal, namun umat Islam dilarang memulai puasa pada tanggal 1 syawal atau saat Idul Fitri.

Pasalnya, 1 Syawal termasuk hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, selain 10 Zulhijah (Idul Adha), 11, 12, dan 13 Zulhijah (Hari Tasyrik), dan hari yang diragukan (hari syak, misalnya diragukan apakah sudah masuk 1 Ramadhan atau belum).

Sebagaimana tertulis dalam hadits Muttafaq Alaih dari Abi Sa'id Al Khudri, "Rasulullah SAW melarang puasa di dua hari, hari (idul) Fitri dan hari Kurban."

Puasa 6 hari di bulan Syawal dapat dilakukan secara terpisah-pisah.

Misalnya, seseorang memilih untuk mengerjakan puasa 6 hari bulan Syawal itu setiap Senin dan Kamis sepanjang Syawal.

Baca juga: Catat! Segini Tarif Tol Trans Jawa Idul Fitri 2023 untuk Kendaran Golongan I atau Mobil Kecil

Puasa dapat pula dilakukan secara berturut-turut.

Seseorang mungkin saja melakukan puasa 6 hari bulan Syawal langsung pada tanggal 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Syawal.

Atau memilih pada pertengahan Syawal, bersamaan waktu puasa ayyamul bidh (pertengahan bulan), dengan puasa pada 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19 Syawal.

Namun, waktu paling utama melaksanakan puasa syawal adalah langsung sehari setelah sholat Idul Fitri atau pada 2 Syawal.

Puasa syawal juga afdhalnya dilakukan mutatabi’ah, yaitu berturut-turut.

Imam Ar-Ramli rahimahullah mengatakan, “Mengerjakan puasa syawal berturut-turut sehari setelah Idul Fitri lebih utama dikarenakan: (1) lebih segera dalam melakukan ibadah dan (2) supaya tidak bertemu dengan halangan yang membuat sulit untuk berpuasa.” (Nihayah Al-Muhtaj).

Baca juga: Muhammadiyah Lebaran Tanggal 21 April, Ini Jadwal Sidang Isbat Kemenag Penentuan Idul Fitri 2023

Keutamaan puasa syawal

Keutamaan puasa syawal yaitu seperti menjalankan puasa selama setahun.

Puasa syawal hanya dikerjakan selama enam hari, akan tetapi Allah SWT akan memberi ganjaran atau pahala seperti seseorang yang puasa selama 12 bulan.

Keutamaan puasa syawal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim.

"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadan, kemudian mengikutkannya dengan berpuasa selama enam hari pada Syawal, dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun." (HR Muslim)

Keutamaan puasa syawal lainnya yakni mendapatkan pahala berlipat ganda.

Ini tercantum dalam sebuah hadis, "Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, dia seperti berpuasa setahun penuh. (Barang siapa berbuat satu kebaikan, baginya sepuluh kebaikan semisal)." (HR Ibnu Majah).

Niat puasa syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin 'an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta'aalaa

Artinya: Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala.