Garasi Kadinkes Lampung yang Bergaya Mewah, Mobil Reina Nyaman Lewat Jalan Rusak yang Dikritik Bima

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana memiliki dereta mobil yang siap menerjang jalan rusak.

Kadinkes Lampung Reihana memang turut terseret viralnya video kritik TikToker Bima Yudho.

Berbanding terbalik dengan kondisi infrastruktur di Lampung yang masih semrawut, gaya hidup Reina justru kelewat mewah.

Lihat saja tas Hermes Birkin 40 Togo Rouge Tomate yang ia tenten.

Harganya ditaksir mencapai Rp 200 juta.

Belum lagi tas Louis Vuitton yang ia pakai.

Jelas hal tersebut berbanding jauh dengan gaji Reina sebagai Kadinkes Lampung yang berpangkat Pembina Utama Madya atau golongan IV D di kisaran Rp 5 jutaan, belum termasuk tunjangan.

"Ga yah, ga yah," kata Reina saat dikonfirmasi soal gaya hidup mewahnya.

Dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN yang dilaporkan 16 Februari 2023, kekayaan Reina sebanyak Rp 2.715.000.000.

Hartanya terbagi dalam tanah dan bangunan yang ada di empat lokasi di Lampung dengan nilai Rp 1.958.250.000.

Selain itu Reina juga masih cukup nyaman ketika melewati jalan rusak dengan mengendarai tiga mobil mewah.

Dalam LHKPN Reina tercatat memiliki mobil Nissan Elgrand tahun 2007.

Ia juga punya Toyota minibus tahun 2010.

Dan, Kadinkes Lampung Reina memiliki Mercedes Benz V230 tahun 2002.

Tentunya dengan tiga mobil tersebut, Reina masih teramat nyaman bila melintas jalan rusak.

Kekayaan Reina lainnya terbagi dalam harta bergerak senilai Rp 6.750.000.

Ia juga tercatat memiliki kas dan setara kas sebanyak Rp 300.000.000.

Dengan begitu harta kekayaan Kadinkes Lampung Reina sebanyak Rp 2.715.000.000.

Karir Reina di Pemerintah Provinsi Lampung terbilang ajaib.

Ia sudah tiga periode atau 14 tahun menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Reina menjadi Kadinkes Lampung mulai dari masa Sjachroedin ZP, M Ridho Ficardo, hingga saat ini Arinal Djunaidi.

Reina bahkan beberapa kali terseret kasus dugaan korupsi, namun selalu lolos.

Melansir Tribunnews.com, ia pernah terseret dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Peralatan Kesehatan puskesmas perawatan program pembinaan di Dinas Provinsi Lampung senilai Rp13,5 miliar pada bulan Februari tahun 2016.

Dalam kasus itu, Reihana hanya menjadi sanksi, dan sebanyak tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Sudiyono selaku PNS Dinas Kesehatan Lampung, Alvi Hadi Sugondo selaku Direktur PT Karya Pratama, dan Buyung Abdul Aziz selaku marketing PT Karya Pratama.

Tak hanya itu, tahun 2013. Kebijakan pengadaan Bus Rumah Sakit Keliling dan bus lain serta ambulans, membuat nama Reihana sempat terseret.

Namun, ia tidak ditetapkan sebagai tersangka.

Dari kasus ini, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjungkarang memvonis dua ASN Dinkes Lampung, Wayan Aryani dan Lorensius Heri Purnomo, dengan hukuman satu tahun empat bulan kurungan penjara.