Pastikan Muhammadiyah Bisa Pakai Lapangan untuk Shalat Idul Fitri, Mahfud MD: Tak Perlu Ribut

Menkopolhukam Mahfud MD memastikan umat muslim Muhammadiyah bisa pakai lapangan Kota atau Kabupaten untuk salat Idul Fitri 1444 H berjamaah.

Editor: Vivi Febrianti
Tangkapan layar Youtube Kemenkopolhukam
Menkopolhukam Mahfud Md mengaku sangat gembira dan sempat tepuk tangan menyaksikan putusan hakim terhadap Bharada Richard Eliezer dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Menkopolhukam Mahfud MD memastikan umat muslim Muhammadiyah bisa pakai lapangan Kota atau Kabupaten untuk salat Idul Fitri 1444 H berjamaah.

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu juga mengimbau kepada semua Pemda agar membuka dan mengizinkan fasilitas publik untuk menjadi tempat salat Idul Fitri dari Ormas Islam manapun.

Bahkan Pemda harus mengakomodasi ibadah Salat Idul Fitri 1444 H meskipun tanggalnya berbeda dari yang ditetapkan pemerintah dalam sidang Isbat.

Mahfud MD mengingatkan Pemda agar membangun kerukunan meski waktu hari raya Idul Fitri 1444 H nantinya jatuh pada hari yang berbeda-beda.

“Pemerintah menghimbau, fasilitas publik seperti lapangan yang dikelola Pemda agar dibuka dan diizinkan untuk tempat salat idul fitri jika ada ormas atau kelompok masyarakat yang ingin menggunakannya. Pemda diminta untuk mengakomodasi. Kita harus membangun kerukunan meski berbeda waktu hari raya,” jeasnya di akun instagramnya Selasa (19/4/2023).

Mahfud MD juga mengingatkan bahwa perbedaan waktu hari raya sama-sama berdasar Hadits Nabi.

Yakni yang isinya “Berpuasalah kamu jika melihat hilal (bulan) dan berhari rayalah jika melihat hilal" (Shuumuu biru'yatihi wa afthiruu birukyatihi)”

Kata Mahfud MD, maksudnya setelah melihat hilal yakni tanggal 1 bulan Hijriyah. Di mana melihat hilal bisa dengan rukyat ataupun bisa dengan hisab.

Baca juga: Terungkap Alasan Kasus Bima Yudho Dihentikan Polisi, Orangtua Sang TikTokers Didatangi Tim Mahfud MD

Rukyat adalah melihat dengan mata atau teropong seperti praktik zaman Nabi sementara hisab adalah melihat dengan hitungan ilmu astronomi.

Kata Mahfud, rukyat tentu didahului dengan hisab juga untuk kemudian dicek secara fisik.

Mahfud memastikan NU dan Muhammadiyah sama-sama berhari raya pada tanggal 1 Syawal. Namun bedanya hanya dalam melihat derajat ketinggian hilal.

Sehingga cara memahami secara sederhananya yakni NU dan Muhammadiyah sama-sama berhari raya tanggal 1 Syawal, hanya beda pilihan ukuran ufuk.

Sama juga, misalnya, umat Islam sama-sama melaksanakan salat dzuhur saat matahari lengser ke arah barat sekitar jam 12.00 tetapi yang satu salat jam 12.00, dan yang satu salat jam 13.00.

Mahfud pun mengimbau agar warga muslim Indonesia tidak perlu ribut lagi terkait perbedaan waktu lebaran tersebut.

“Sama benarnya, tak perlu ribut,” bebernya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Mahfud MD Pastikan Muhammadiyah Bisa Pakai Lapangan untuk Salat Idul Fitri 1444 H

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved