Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kabar Artis

Viral ! Kang Mus Preman Pensiun Kini Jualan Kerupuk Kulit, Epy Kusnandar: Selamat Tinggal Dunia

Artis bernama lengkap Epy Kusnadar itu memilih tetap berjuangan untuk menafkahi keluarganya di rumah ditengah sepinya panggilan syuting.

|
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
kolase Tribun Bogor/ig karinaranau9
Viral ! Kang Mus Preman Pensiun Kini Jualan Kerupuk Kulit, Epy Kusnandar: Selamat Tinggal Dunia 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Aktor pemeran kang mus dalam sinetron Preman Pensiun kini banting stir sebagai pedagang kerupuk kulit.

Artis bernama lengkap Epy Kusnandar itu memilih tetap berjuangan untuk menafkahi keluarganya di rumah ditengah sepinya panggilan syuting.

Bahkan, video saat Epy Kusnandar berjualan keliling menunggang sepeda ontel viral di Tiktok.

Rupanya, video itu bersumber dari akun instagram @karinaranau9  yang tak lain istri dari Epy Kusnandar.

'Alhamdulillah yang penting halal," tulis Karina Ranau dalam postingannya di instagram.

Epy Kusnadar jualan kerupuk kulit
Epy Kusnadar jualan kerupuk kulit (Tangkapan layar ig karinaranau9)

Dalam postingannya, pria pemeran kang mus ini tampak sedang sibuk melayani pelanggannya untuk membeli kerupuk.

Dalam unggahan itu tertulis, Epy Kusnandar mengaku mendapatkan pelajaran untuk memikirkan bahwa dunia usaha adalan jalan lain mendapatkan penghasilan.

Aktor Epy Kusnandar mengaku kini berkeliling dengan sepedanya untuk berjualan kerupuk dorokdok alias kerupuk kulit

Dalam video itu Karina membagikan perjuangan suaminya berjualan kerupuk dorokdok dengan sepeda.

Rupanya hal itu bukan sekedar konten, Epy Kusnandar mengakui bahwa dirinya kini memang berjualan kerupuk dorokdok.

"Saya dari Jagakarsa naik sepeda bawa dorokdok, harus laku, kalau enggak laku jangan pulang," kata Epy seperti dikutip Kompas.com dari YouTube Brownis Trans tv.

"Enggak ada yang laku karena hujan, jadi bukan lagi (kabar itu) bener, di atas bener," sambungnya.

Ide awal berjualan itu sendiri muncul karena kesadaran bahwa hidup di dunia hiburan tidak bisa terus diandalkan, mengingat usianya yang tak muda lagi. Jadi Epy dan istrinya sudah mulai bersiap dengan memulai usaha berjualan kerupuk dorokdok.

Preman Pensiun 7 malam ini, Kang Mus kembali mendatangi terminal. Keberadaan Kang Mus membuat Otang dan rekan-rekannya di terminal bingung dan melapor ke Cecep.
Preman Pensiun 7, Kang Mus kembali mendatangi terminal. Keberadaan Kang Mus membuat Otang dan rekan-rekannya di terminal bingung dan melapor ke Cecep. (Instagram @premanpensiun.mncp)

"Kamu udah tua, tujuh tahun lagi kamu udah enggak produktif, udah enggak dipakai lagi, apa kek, ngapain kek," kata Epy.

Epy akhirnya memiliki ide berjualan kerupuk dorokdok karena sering pulang pergi Garut. Kerupuk itu didapatnya langsung dari Garut untuk kemudian dikemas ulang dan diberi label dengan harga per bungkus Rp 20.000.

Epy menjajakan kerupuk tersebut secara berkeliling dengan sepedanya.

"Awalnya satu tempat dulu, tadinya CFD Thamrin," ujarnya.

Walaupun dirinya kini berjualan kerupuk, Epy mengaku bukan berarti sama sekali tak ada tawaran syuting.

"Syuting masih ada, Qodarullah masih ada," ucap Epy Kusnandar.

Sementara itu, dalam unggahan Epy Kusnandar diakun intagram pribadinya @epy_kusnandar_official mengunggah video  yang cukup mencuri perhatian.

Dalam video itu terlihat wajah Epy Kusnandar berkoas warna hitam.

Viral ! Kang Mus Preman Pensiun Kini Jualan Kerupuk Kulit, Epy Kurnandar: Selamat Tinggal Dunia
Viral ! Kang Mus Preman Pensiun Kini Jualan Kerupuk Kulit, Epy Kurnandar: Selamat Tinggal Dunia (Tangkapan layar @epy_kusnandar_official)

"Selamat Tinggal Dunia," kata Epy Kusnandar dalam videonya yang diunggah pada 13 Mei 2023 tersebut.

Banyak warganet yang tertarik dengan sepeda ontel yang diposting Epy Kusnandar.

'kang mus sepeda nya mau di apain," tulis warganet dalam kolom komentar.

"Padahal mah abdi ge peryogi sepeda kumbang teh ...," kata warganet lainnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved