Sosok Siman Sudartawa, Peraih Emas di SEA Games Merasa Tak Dihargai, Tidak Seperti Timnas Indonesia

Sosok I Gede Siman Sudartawa, atlet renang peraih emas di SEA Games 2023 yang merasa tak dihargai dan dibedakan dengan atlet Timnas Indonesia

Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
kolase Instagram
Sosok I Gede Siman Sudartawa, atlet renang peraih emas di SEA Games 2023 yang merasa tak dihargai dan dibedakan dengan atlet Timnas Indonesia. Karenanya, Siman Sudartawa memilih cabut duluan saat pawai kemenangan hari ini, Jumat (19/5/2023) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sukacita pawai kemenangan para atlet SEA Games 2023 hari ini, Jumat (19/5/2023) tampaknya tak dirasakan salah satu atlet kebanggaan Indonesia.

Sebab, atlet cabang olahraga renang bernama I Gede Siman Sudartawa itu kadung kecewa dengan pelaksanaan kirab juara SEA Games 2023 yang digelar Kemenpora tersebut.

Bukti dari kekecewaan tersebut adalah Siman Sudartawa sampai memutuskan untuk pulang duluan sementara para atlet lain mengikuti pawai mengeliling ruas jalan di Jakarta.

Bukan tanpa alasan Siman Sudartawa cabut duluan di momen bersejarah tersebut.

Pemuda 28 tahun itu rupanya merasa gusar lantaran diperlakukan berbeda dari atlet cabang sepakbola.

Akibat kekecewaannya itu, Siman Sudartawa pun mengungkap keluh kesahnya ke media hingga viral.

Namanya banyak diperbincangkan, siapa sebenarnya sosok Siman Sudartawa?

Dilansir TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, Siman Sudartawa adalah atlet berprestasi asal Indonesia.

Mengikuti kejuaraan sejak tahun 2009, Siman Sudartawa berhasil menyabet medali emas di ajang Porprov Bali.

Lalu ajang SEA Games 2011 adalah ladang medali untuk Siman Sudartawa.

Sebab pemuda yang memiliki tinggi 175 itu berhasil mendapatkan banyak penghargaan.

Baca juga: Sederet Cerita di Balik Pawai Kemenangan Timnas Indonesia, Warga Protes hingga Copet Berkeliaran

Siman berhasil merebut empat medali emas dan memecahkan dua rekor SEA Games di nomor 100 meter gaya punggung putra dengan waktu 55,59 detik.

Untuk diketahui, sebelumnya rekor tersebut dipegang perenang Malaysia Lim Keng Liat sejak SEA Games Kuala Lumpur 2001 dan di nomor 4x100 meter estafet gaya ganti beregu putra bersama Indra Gunawan, Glenn Victor Sutanto, Triady Fauzi.

Atas prestasi gemilangnya tersebut, pemuda Bali yang lahir pada 8 September 1994 itu pun mendapat bonus dari pemerintah Indonesia sebesar Rp800 juta.

Berkat penghargaan itu, Siman juga dipercaya untuk menjadi pembawa bendera Merah Putih saat defile kontingen Indonesia dalam Upacara Pembukaan Olimpiade London 2012.

Kini di tahun 2023, Siman telah delapan kali mengikuti ajang SEA Games.

Di tahun ini pula, Siman berhasil menyabet medali emas nomor 50 meter gaya punggung di SEA Games 2023, Kamboja.

Kirab juara Kontingen Indonesia, Jumat (19/5/2023) (Tribunnews/Alfarizy)
Kirab juara Kontingen Indonesia, Jumat (19/5/2023) (Tribunnews/Alfarizy) (Tribun Network)

Kritik Pedas Siman Terhadap Kirab Atlet SEA Games

Dikenal akan prestasinya, Siman Sidartawa kini disorot lantaran kritikan tajamnya terhadap penyelenggara pawai kemenangan atlet SEA Games.

Menurut Siman, kirab juara yang sedianya menjadi ajang kebanggaan oleh para atlet justru hanya dirasakan sebagian kecil atlet saja.

Awalnya, Siman Sidartawa tak menemui keanehan dalam kirab yang diselenggarakan Kemenpora tersebut.

Diminta datang jam 08.00 Wib, Siman dan para atlet pun datang tepat waktu.

Mereka pun dikumpulkan di halaman Kemenpora untuk acara pembukaan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.

Baca juga: Nyanyian dan Flare Warnai Kirab Juara Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 Kamboja

Namun, kirab yang bakal diselenggarakan dari kantor Kemenpora hingga Patung Panahan Gelora Bung Karno itu justru baru dimulai setelah timnas sepak bola U22 Indonesia tiba pukul 08.33 WIB dengan menggunakan bus double decker milik Transjakarta.

Situasi tersebut membuat Siman merasa tidak adil. Sebab, ia dan atlet lainnya menggunakan mobil karnaval untuk menyapa masyarakat.

"Saya beranggapan ini baru pertama mengadakan seperti ini selama saya 7 kali ikut SEA Games. Asian Games juga kayaknya tidak ada. Kalau Olimpiade iya karena itu kan memang kejuaraan paling tinggi di olahraga," kata Siman dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

"Ini baru pertama jadi mungkin masih ada kelemahannya. Namun, untuk selanjutmya saya berharap lebih disetarakan lagi. Misalnya, mobil sama semua. Kami kan berjuang bersama, jangan terlalu dispesialkan ke salah satu cabor saja," ungkap Siman.

Terkait hal tersebut, Siman menyadari bahwa euforia tersebut terjadi sebab dalam 32 tahun terakhir, Indonesia kembali menjadi juara sepak bola SEA Games.
Namun di sisi lain, Siman berharap cabor-cabor lain yang juga meraih prestasi sama mendapat lebih banyak apresiasi.

"Memang setelah sekian lama baru mendapat medali (emas) ya. Tapi kan cabor-cabor yang lain ada yang juara umum. Itu justru lebih diapresiasi. Itu menghasilkan emas lebih banyak," tutur Siman Sidartawa.

Atas kejadian tersebut, Siman pun memilih pulang duluan dan turun dari iring-iringan mobil pawai atlet.

Siman merasa tidak dihargai mengingat perlakuan berbeda yang dialaminya dan atlet lain dengan para pemain timnas U22 Indonesia.

"Tapi kenyataannya, kami sudah hadir dan sudah lumayan lama. Akhirnya pembukaan, terus MC bilang kami menunggu salah satu cabor," kata Siman.

"Kami merasa tidak dihargai kan kami sudah datang awal sesuai waktu, disuruh menunggu, kami sama-sama berjuang kok. Medali juga sama-sama dapat, kenapa seperti itu. Terus pas waktu berangkat kok terjadi kesenjangan yang jauh," ungkap Siman.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved