Penampakan Rumah Siswa SD di Salatiga yang Pindah ke SLB karena Dibully, Lantainya Masih Tanah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Firmansyah (12) Siswa SD yang pindah ke SLB karena dibully ternyata tinggal di rumah yang sangat sederhana.

Kondisi rumah Firmansyah ini dibagikan oleh pemilik akun TikTok Satria Bagus, Rabu (31/5/2023).

Siswa SD di Salatiga, Jawa Tengah ini viral setelah videonya saat jalan kaki ke sekolah dibagikan oleh Satria Bagus di TikTok.

Viral merupakan siswa SD yang pindah sekolah ke SLB karena dibully oleh temannya.

Namun di samping itu, terungkap bahwa Firmansyah sebenarnya pindah karena termasuk anak berkebutuhan khusus.

Meski seklias terlihat seperti anak normal pada umumnya, di sisi akademis Firman memiliki kekurangan.

Hasil tes IQ Firman berada di bawah rata-rata anak seusianya.

Di usianya yang sudah 12 tahun, kecerdasan Firman nyatanya setara dengan anak usia 6 tahun.

Hal itu lah yang membuat Firmansyah tidak bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolahnya.

Selain itu, Firmansyah juga mengaku lebih nyaman sekolah di SLB daripada di sekolahnya yang lama.

Rupanya dalam kesehariannya, Firmansyah tinggal di rumah yang sangat sederhana.

Satria Bagus mengunjungi rumah Firmansyah untuk memberikan donasi dari para netizen.

Baca juga: Hasil Tes IQ Firman Siswa SD yang Pindah ke SLB di Salatiga, Kakak: Agak di Bawah Teman-Teman

Sebelum ke rumah Firmansyah, Satria lebih dulu membelikan beberapa sembako dan makanan ringan untuk Firman.

Terlihat rumah Firman itu tampak sangat sederhana dengan model rumah zaman dulu.

Pondasi rumahnya terbuat dari tembok sampai selutut orang dewasa yang disambung bagian atasnya dengan kayu.

Kayu yang menjadi tembok rumah Firmansyah pun terlihat bolong-bolong dan tidak tertutup rapat.

Kemudian bagian lantainya merupakan tanah.

Di rumah sederhana itu tampak terlihat ada kursi dan meja sederhana.

Kemudian lemari kaca berisi baju-baju tepat di samping kursi.

Firmansyah terlihat sumringah saat menerima bantuan tersebut.

Sang ayah juga mendoakan para donatur dan menyampaikan rasa terimakasihnya.

Pada video itu, terlihat Firman duduk di sebuah kursi sederhana bersama ayahnya.

Saat diberikan plastik berisi makanan ringan, Firmansyah pun langsung menyambutnya dengan riang.

Memiliki nilai IQ 50 atau di bawah rata-rata kecerdasan anak-anak seusianya, Firman nyatanya masih bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik.

Baca juga: Tak Cuma Karena Dibully, Ternyata Ada 2 Penyebab Kenapa Siswa SD Pindah ke SLB, Ini Bukti Validnya

Satria Bagus kemudian menjelaskan kepada Firman kalau donasi itu bukan dari dia, melainkan dari netizen di TikTok.

Firman pun terlihat mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh Bagus itu.

Ia lalu mengucapkan terimakasih kepada para donatur.

"Makasih yo, kak," kata Firmansyah sambil malu-malu.

Kemudian Bagus juga memberikan donasi berupa uang tunai dari para netizen.

"Dan ini ges dari kakak-kakak semua, saya berikan semuanya buat bapaknya Firman dan Firman," kata Bagus sambil memberikan amplop cokelat berisi uang.

Ayah Firman pun kemudian membuka amplop tersebut yang berisi uang tunai cukup banyak.

Melihat isi uangnya, ayah Firman pun langsung berdiri sambil mendoakan para donatur.

"Semoga tambah rezekinya, tambak kesehatannya," kata sang ayah.

"Itu bukan rumah Om Bagus loh, ini uang semua kakak-kakak yang bantu," kata Bagus ke Firman.

"Makasih ya, kak," kata Firman lagi sambil melambaikan tangan ke arah kamera.

Hasil Tes IQ Firman

Berdasarkan keterangan Satria Bagus di video sebelumnya, Firmansyah rupanya memiliki kecerdasan di bawah rata-rata anak seusianya.

Hasil tes IQ Firman memiliki nilai 50, yang artinya tergolong anak berkebutuhan khusus (secara akademis).

Karena itulah Firman akhirnya pindah dari sekolah SD ke SLB.

Menurut Bagus, guru di sekolah SD Firman sempat memintanya untuk tidak pindah.

Namun Firman merasa lebih nyaman jika bersekolah di SLB.

Bagus juga menuturkan bahwa tes IQ itu bukan dilakukan oleh pihak sekolah, melaikan atas inisiatif keluarga Firman.

"itu tadi test bukan dari SD tapi inisiatif dari keluarga kakaknya soalnya yg mengantar.tadi sudah ketemu saya," kata Bagus.

Keluarga Firman pun menyadari kalau siswa SD itu tidak bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah bersama teman-temannya.

"kakanya firman juga bercerita tadi kalau masalah psikol0g firman agak di bawah teman2 nya," tandasnya.(*)