Pandangan Kosong Ibu Asal Cakung, Pandangi Makam Anak Disabilitasnya yang Tewas Terbakar

Sepanjang pemakaman, tidak ada isak tangis yang terdengar. Namun, ekspresi murung tampak pada wajah para anggota keluarga TA.

Editor: Tsaniyah Faidah
pixabay
Ilustrasi - Seorang ibu menatap kosong proses pemakaman anaknya yang disabilitas meninggal dunia karena terbakar di rumah. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tatapan Daniya (45) kosong. Kakinya melangkah perlahan, berjalan dari Mushala Nurul Huda menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kramat Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung.

Ditemani beberapa anggota keluarganya, Daniya berjalan di belakang rombongan yang membawa keranda.

Keranda itu berisi jenazah TA.

Sesekali, tetangga Daniya menghampiri untuk menyampaikan belasungkawa.

Beberapa turut mengelus dan menepuk-nepuk pundak Daniya.

Sebelum dibawa ke pemakaman, jenazah TA lebih dulu dishalatkan di Mushala Nurul Huda.

Mushala itu berjarak hanya beberapa meter saja dari bekas kediaman TA sekeluarga.

Selama dishalatkan, jenazah TA sudah berada di dalam keranda.

Ia ditutupi oleh kain bercorak batik dan kain berwarna hijau.

Ketika orang-orang menyhalatkan anaknya, Daniya duduk diam di teras mushala.

Kepalanya terus menunduk. Keningnya mengerut dan bibirnya cemberut.

Sesekali, Daniya mengintip ke dalam area shalat.

Pada pukul 13.54 WIB, shalat jenazah selesai.

Orang-orang yang berada di dalam area shalat langsung keluar sambil menggotong keranda TA.

Baca juga: 2 Lansia Tewas Dalam Tragedi Kebakaran di Cipulir, Begini Kondisinya

Mereka berjalan lebih dulu ke TPU Kramat Pulo Jahe yang lokasinya berada tepat di sisi kiri mushala.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved