Diprotes Warga Soal Sampah di Kampung Masjid, Pak RT di Bojonggede Pusing Sampai Mau Ngundurin Diri
Komarudin menyebut, sampah kini sudah menggunung tersebut akibat banyaknya warga diluar wilayahnya yang membuang sampah ke tempat sampah tersebut.
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Komarudin, Ketua RT 01/04 Kampung Masjid, Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor mengaku pusing lantaran sering mendapatkan protes dari warganya soal sampah yang kini terus menggunung.
"Banyak protes, bukannya kita gak gerak kita tuh pusing harus gimana lagi, kalau mau lepas mah saya juga mau lepas (kepengurusan) cuman nanti siapa lagi. Pasti nanti berantakan RT yang jelek. Pusing udah, puyeng udah, kemarin saya mau ngundurin diri gara-gara sampah," kata dia saat ditemui TribunnewsBogor,com, Minggu (11/6/2023).
Komarudin menyebut, sampah kini sudah menggunung tersebut akibat banyaknya warga diluar wilayahnya yang membuang sampah ke tempat sampah tersebut.
Ia menjeskan, pihaknya memang memungut iuran sampah dari warga di wilayah RT-nya sebesar Rp 30.000 per-KK (Kartu Keluarga) Rp 30.000.
Baca juga: Warga Desa Bojonggede Pasrah Tinggal Dekat Tumpukan Sampah, Sekolah Kosongkan Ruangan Karena Bau
"Totalnya kurang lebih ada 150 KK, itu gak semuanya bayar dan itu buat gaji 2 karyawan sebulan 2 juta, bayar sewa truk belum buat sopirnya kan. Jadi itu aja gak ketutup, buat beli karung aja ni kita sebulan sampai Rp 350.000, kita sampai nyari karung kemana-mana yang harganya Gope (Rp 500) udah gak ada," ujarnya.
Menurutnya, selama ini banyak warga dari luar wilayah RT-nya membuang sampah di lokasi tersebut tanpa sempengetahuan pengurus.
"Sebenarnya kita dari RT bukannya gak ada sikap atau apa, kita sering sekali memberikan solusi ini dan itu cuman ya bingung yang buang bukan dari RT. 01 aja ada dari mana-mana ada yang buang jam 3 pagi, ga mungkin juga kalau kita awasin terus kan," paparnya.
Ia pun mengaku mendapatkan protes dari RT 05/04 yang notabene merupakan tetangga dari tempat sampah menggunung milik RT 01/04 itu.
Dirinya kerap kali dicap tidak becus mengurusi persoalan sampah itu, sebab imbas dari sampah yang menggunung itu bisa menyebabkan banjir dan bau menyengat menghantui kawasan RT tetangga yakni RT. 05/04.
Banjir yang menggenangi kawasan RT. 05/04 karena akses saluran air dari RT tersebut tertutup rapat oleh sampah serta pagar pembatas yang saat ini sudah dibuka kembali oleh warga RT. 05/04.
"Soal banjir yang di atas itu, saya sudah bilang ke Ketua RT 05/04 untuk kerahkan masyarakatnya guna membeli paralon agar tidak banjir biar airnya turun ke bawah soalnya kalau uangnya dari kita ya tidak mungkin, soalnya tempat sampah ini tanah DKM jadi terserah pemilik, mau ditutup mau nggak," paparnya.
Persoalan banjir itu Komarudin mengungkapkan dirinya sudah pernah meminta kepada ketua RT untuk memberitahukan kepada pemilik rumah serta kontrakan yang bermukim di area yang tak jauh dari sampah tersebut guna membeli paralon agar drainase air bisa kembali normal.
Menurutnya apabila hanya menunggu tumpukan sampah tersebut kembali normal itu terlalu sulit.
"Disitu kan banyak kontrakan milik orang Jakarta saya minta ke kepala RT buat mereka suruh patungan beku paralon. Sebenernya mereka juga (warga RT.05) dulu buang sampahnya di sini punya tempat sampah sendiri baru-baru aja sekitar 5 sampai 6 bulananlah," ungkapnya.
Info Cuaca Bogor Sabtu 23 Agustus 2025: Waspada Bogor Kabupaten dan Kota Diprediksi Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Begal di Galuga Kabupaten Bogor Belum Ditangkap, Polisi Masih Buru Pelaku |
![]() |
---|
Dibegal saat Pulang Kerja di Galuga Bogor, Kurir Paket Minta Pemasangan CCTV & Patroli Ditingkatkan |
![]() |
---|
Jadi Korban Begal di Galuga Bogor Saat Pulang Kerja, Kurir Paket Ungkap Ciri-ciri Pelakunya |
![]() |
---|
Detik-detik Kurir Paket Dibegal di Galuga Bogor, Motornya Raib, Jari Tangan Nyaris Putus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.