Remaja Pirang Penganiaya Siswi SMP Tak Ditahan, Malah Asyik Buat Konten di Kantor Polisi

Kepada awak media, Heni menceritakan dampak dari penganiayaan sang remaja pirang.

Gara-gara dihajar S, anak Heni sampai mengalami demam selama dua hari hingga memar.

"Saya itu baru tahu kalau anak saya dipukul setelah video itu viral, waktu itu anak saya demam sampai dua hari, pusing kepala katanya, memar banyak dikepala, sampai lehernya susah digerakkan," kata Heni dikutip dari Tribun Pontianak.

Baca juga: CURHAT Pilu Ibu Lihat Anaknya Dihajar Remaja Pirang, Pemicunya Sepele Gara-gara Pelaku Cemburu Buta

Cerita yang disampaikan sang putri sontak membuat hati Heni hancur.

Betapa tidak, Heni baru mengetahui penyebab anaknya demam sebulan lalu.

Di bulan Mei itu, anak Heni sengaja menyembunyikan kejadian tersebut karena takut ibunya khawatir.

"Waktu itu dia (putrinya) bilang tidak ada apa-apa, sudahlah ibu tidak perlu ikut campur ini urusan anak - anak, jadi sekarang saya baru tau dari video yang ada bahwa anak saya itu dipukul," ujar Heni.

Pelaku Diamankan Polisi

Pasca-laporan dari Heni, polisi bergerak cepat.

Penyidik pun segera mengamankan remaja pirang tersebut dan memeriksanya secara intens pada Sabtu (17/6/2023).

Terbaru, Kasatreskrim Polresta Pontianak Kompol Tri Prasetyo mengungkap pengakuan dari terduga pelaku penganiayaan.

Kompol Tri Prasetyo juga mengungkap alasan remaja pirang tersebut dibebaskan.

Ditelusuri TribunnewsBogor.com di media sosial, remaja pirang tersebut masih aktif membuat konten di akunnya.

Melalui akun tersebut, sang remaja pirang juga sempat membagikan momennya saat diamaknkan pihak kepolisian di kantor polisi.

Alih-alih menyesal, remaja pirang tersebut justru tertawa dan bercanda seraya merekam videonya.