Uya Kuya Angkat Tangan Soal Nasib Sha Wang Usai Siti TKI Pulang: Presiden Aja Gak Bisa Bantu

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Uya Kuya mengaku pasrah bahkan angkat tangan soal nasib Sha Wang di Taiwan pascakepulangan Siti TKI ke Indonesia.

Bahkan menurut Uya Kuya, presiden pun tidak bisa memaksa pemerintah Taiwan untuk kasus Sha Wang.

Sebab pemerintah Taiwan punya aturannya sendiri dalam mengurus warga negaranya.

Padahal tujuan Siti TKI ke Taiwan sejak awal yakni untuk mengurus proses adopsi Sha Wang.

Namun di sana Siti bahkan tidak diberikan akses untuk bertemu dengan kakak kandung Sha Wang.

Siti bahkan tak diperlakukan dengan layak saat mengantarkan Sha Wang ke Taiwan.

Padahal Siti sudah merawat Sha Wang selama 10 tahun.

Siti merawat Sha Wang di rumah majikannya di Taiwan selama enam tahun, dan empat tahun di Indonesia.

Ketulusan Siti merawat Sha Wang itu ternyata tak dibalas setimpal oleh pemerintah Taiwan.

Kini, Siti bahkan tak bisa mengetahui di mana Sha Wang tinggal.

Hal itu dikarenakan Siti harus meminta izin kakak kandung Sha Wang jika ingin menjenguk atau menghubungi Sha Wang.

Padahal Siti sendiri tak punya akses ke kakak kandung Sha Wang itu.

Pesan dan telepon Siti bahkan diabaikan oleh sang kakak.

"Sempet saya nanya sama perawatnya di situ pas dia nyoba kasih makan sekali. Saya beraniin saya bicara, gimana ini udah ada keluarganya yang dateng belum. kata dia ‘belum tahu’," kata Siti dilansir dari Youtube Uya Kuya, Sabtu (15/7/2023).

Bahkan menurut Siti, selama dirinya di sana, Sha Wang tidak ditangani oleh pihak rumah sakit.

"Malah anak ini gak dapet tindakan karena enggak ada KTP sama kartu kesehatan, jadi selama saya di sana gak ada tindakan apa-apa," ungkap Siti.

Padahal Siti sebetulnya iklas saja jika dirinya tak bisa membawa Sha Wang pulang ke Indonesia.

Namun Siti ingin memastikan kalau anak disabilitas itu berada di tempat yang aman dan nyaman.

Bahkan di awal pun Siti diizinkan untuk sesekali mengunjungi Sha Wang ke Taiwan.

Tapi nyatanya hal itu berbeda setelah Siti mengantar Sha Wang ke Taiwan.

Siti TKI hanya dianggap sebagai kurir saja, dan tidak diberikan kepastian soal nasib Sha Wang.

Namun rupanya kebijakan Taiwan ini tak memuluskan rencana Siti soal nasib Sha Wang.

Siti pun harus pasrah jika dirinya tak bisa membawa Sha Wang lagi ke Indonesia.

Uya Kuya pun mengaku proses adopsi yang direncanakan Siti tak semudah yang dibayangkan.

"Tidak semudah itu, presiden kita aja gak mungkin memaksa pemerintah Taiwan agar warganya tinggal di sini. Kita gak bisa apa-apa, tapi denger kejadian ini kita miris ya," kata Uya Kuya.

Apalagi Siti juga kini tak bisa mengetahui kabar Sha Wang.

"Yang kita bayangkan, kalau mesti di sana akan dirawat sebaik-baiknya," ungkap Uya.

Uya Kuya pun menyayangkan sikap keluarga Sha Wang ke Siti TKI.

"Masalahnya sekarang kita gak bisa ikut campur ke pemerintah Taiwan. Tapi saya akan ceritakan ini ke KDEI di Taiwan soal apa yang dialami Siti," jelas Uya Kuya lagi.

Satu-satunya yang saat ini bisa dilakukan, kata Uya Kuya lagi, yakni menunggu mukjizat untuk Sha Wang.

"Kita cuma bisa berdoa semoga Sha Wang di sana baik-baik saja. Tidak ada upaya apa-apa lagi yang bisa kita lakukan. Tinggal menunggu keajaiban dari keluarga Sha Wang yang akhirnya mengizinkan Siti ketemu Sha Wang," tandasnya.