Bentuk Santri Hebat, SDI Kemenparekraf Kembali Digelar di Bogor, Sandiaga: Tak Hanya Iman dan Takwa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno terus bentuk santri menjadi para digital entrepreneurship.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Menteri Parekraf saat dihadapan santri Darul Muttaqien, Parung Kabupaten Bogor, Sabtu (22/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PARUNG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno terus bentuk santri menjadi para digital entrepreneurship yang handal.

Pembentukan karakter itu diwujudkan dengan cara menggelar kembali program Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI).

SDI kali ini dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muttaqien, Parung, Kabupaten Bogor.

"Harapannya digital preuneur ini akan mampu menjadikan santri ini bukan hanya siap dari segi iman dan takwa. Tapi, juga menguasai ilmu teknologi dan mampu menjadi digital preuneur maju," kata Sandiaga kepada TribunnewsBogor.com usai acara SDI, Sabtu (22/7/2023) petang.

Sejauh ini, ada program yang dijalankan dalam SDI yang setiap tahunnya digelar di pesantren-pesantren seluruh Indonesia ini.

Setidaknya ada tiga program yang dijalankan dan diterapkan kepada para santri yakni, 3D,2D, serta animasi.

Lewat program itu, santri diharapkan mampu mengkombinasi ajaran islam dengan kecanggihan teknologi saat ini.

"Ini yang akan kita sampaikan. Karena gini srbetulnya tadi nilai nilai keislaman bisa hadirkan dengan sebuah teknologi. Tapi, jangan juga kita diperbudak dengan teknologi. Justru kita yang harus mengussai teknologi untuk sekaligus juga menguasai nilai keislaman," tambah Sandi.

Tidak menutup kemungkinan, ada banyak program yang akan dihadirkan dalam SDI kedepannya.

Salah satunya yang saat ini muncul yakni, Artificial Intelegence (AI).

AI sendiri seperti diketahui adalah kecerdasan buatan dengan memanfaatkan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia.

Meski begitu, Sandiaga Uno tidak menampik bahwa dengan hadirnya kecanggihan teknologi bisa membuat lapangan pekerjaan berkurang.

Secara data yang dimilikinya, ada 23 juta lapangan kerja akan hilang yang semuanya akan diisi oleh teknologi.

Sebagai jaminannya, Kemenparekraf optimis bisa menyiapkan 46 juta lapangan pekerjaan dilluar dari kecanggihan teknologi itu.

"Ponpes akan meenjadi pilar perjuangan kita. Karena disinilah (Ponpes) kita bisa berdayakan entrepreuneurr yang membanggakan bangsa," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved