Gelagat Aneh Dokter yang Pukul Bocah, Murung Saat Kerja, Ngamuk Pion Catur Diambil : Kayak Kemasukan
Gelagat Aneh Dokter Sebelum Pukul Bocah di Makassar, Murung Saat Kerja, Ngamuk Pion Catur Diambil : Kayak Kemasukan setan
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Makmur, Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Bahagia bergelagat tak biasa sebelum memukul seorang anak kecil di warung kopi (warkop).
Dokter Makmur memukul Muh Aydan Vitratama Ibnuagung (3) di warkop Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (27/7/2023) malam.
Warkop itu sebenarnya milik ayah Aydan, Muhammad Ibnuagung Yasin atau Agung (27).
Tindakan dokter Makmur sungguh-sungguh menyulut emosi warga, khususnya di Makassar.
Betapa tidak, Dokter Makmur memukul anak usia 3 tahun itu hanya gara-gara pion caturnya diambil.
"Awalnya saya baru datang dari luar langsung menghampiri dan menonton. Anak saya ambil salah satu biji catur, dokter itu langsung menampar, saya kasih tau dokternya gak boleh begitu ini anak-anak. Pak dokter membentak-bentak mengeluarkan kata-kata kurang enak," kata Agung.
- Seperti Kerasukan
Dokter Makmur sudah sangat sering main catur di warkop Agung.
Mustahil rasanya bila ia tak mengenali wajah anak Agung.

Walau sudah saling kenal namun Dokter Makmur tetap menambar dan memaki anak tersebut.
"Makanya saya ingatkan nda boleh begitu ini anak-anak, cuma dokter tersebut terus marah-marah seperti kemasukan setan," kata Agung.
- Sering Melamun
Konsultan Hukum RSU Bahagia Muhammad Fakhruddin mengatakan Dokter Makmur bukan pribadi yang tempramen.
Ia bahkan memiliki catatan baik dalam pekerjaan.
"Dari sisi pekerja sangat produktif menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya," kata Fakhruddin dikutip dari Tribun Timur.
Namun begitu beberapa hari belakangan, rekan kerja kerap kali mendapati Dokter Makmur sering melamun dan murung.
"Dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," katanya.
Mereka curiga, Dokter Makmur tengah dirundung masalah hingga membuatnya depresi.
"Kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah," ujar Fakhruddin.
- Ancam Ayah Korban
Agung, ayah korban, bercerita setelah kejadian pemukulan video hasil CCTV di warkop viral.
Dokter Makmur menelepon meminta Agung tidak mengedit video tersebut.
"Dia bilang, 'eh jangan kau edit-edit itu video nah'," kata Agung menirukan ucapan Dokter Makmur.
Dokter tersebut bahkan mengancam melaporkan Agung atas tuduhan pencemaran nama baik.
"Jadi saya bilang, laporma pak. Karena saya mau melapor juga ini," katanya.
Agung lantas mendatangi Mapolrestabes Makassar untuk melaporkan tindakan Dokter Agung pada sang anak.
Agung pun melayangkan laporan ke polisi dengan nomor registrasi STBL/1560/VII/2023/POLDA SULSEL/ RESTABES MKSR. Pada Jumat (28/7/2023).
"Pas saya sudah melapor, dia (M) telpon lagi minta maaf. Jadi saya bilang dari tadi pagi saya tunggu permintaan maaf ta tapi tidak ada," kata Agung.
- Jadi Tersangka
Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Alim Barhi mengatakan telah menetapkan Dokter Makmur sebagai tersangka.
"Yang bersangkutan sudah kita tetapkan sebagai tersangka, setelah pemeriksaan dilakukan subuh tadi," katanya.
Makmur dijerat Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 76C UU RI, No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Ancaman hukumannya itu, tiga tahun delapan bulan penjara," ujar Iptu Alim Barhi.
Penetapan tersangka itu, lanjut Alim Barhi, berdasarkan hasil visum luka lecet yang dialami MAV.
"Alat bukti, surat visum et repertum terhadap korban," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.