Fakta Baru: Orangtua Pengantin Bogor Terlilit Utang Puluhan Juta untuk Nikahkan Fahmi, Kok Bisa?

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Fakta baru terungkap usai drama pelarian pengantin Bogor, Anggi Angraeni pasca sehari menikah dengan Fahmi Husaeni.

Rupanya, orangtua Fahmi husaeni sudah berkoban hingga rela berhutang demi sang anak menikah dengan Anggi.

Namun, pengorbanan Fahmi dan orangtuanya malah dibalas dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh sang pengantin wanita.

Anggi memilih kabur meninggalkan Fahmi setelah sehari akad nikah untuk bertemu dengan mantan pacarnya di Jakarta.

Tak main-main, utang orangtua Fahmi rupanya sampai puluhan juta.

Kok bisa sampai ada utang sebanyak itu?

Usut punya usut, rupanya utang itu untuk menggelar akad nikah hingga resepsi.

Meskipun resepsi yang rencananya digelar di rumah Fahmi itu batal, namun uang untuk resepsi seperti sewa tenda dan organ tunggal sudah dibayarkan.

Sumber uang itu ternyata dari pinjaman ke bang keliling dan juga tetangganya di wilayah Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Yayat, ayah Fahmi bercerita jika saat ini total utangnya mencapai Rp 45 juta.

Utang tersebut merupakan modal untuk penikahan putranya, Fahmi Husaeni dengan Anggi Angraeni.

Bahkan, Yayat sempat merinci uang yang dikeluarkan untuk lamaran hingga emas untuk mas kawin.

Baca juga: Sosok Amalia Pacar Baru Fahmi, Gadis Cantik yang Punya Kisah Mirip dengan Pengantin Bogor

"Pertama kan Rp20 juta (lamaran), kan enggak cuma itu, ada cincin, emas, semuanya Rp25 juta. Jumlahnya Rp45 juta," kata Yayat seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Chanel Kang Dedi Mulyadi, Selasa (1/8/2023).

Bukan hanya Yayat, namun ibunda Fahmi yakni Encih pun mengurai soal utangnya untuk nikah sang anak.

Hal itu kembali membuat pria yang kini menjabat anggota DPR RI itu pun terkejut.

"Ibu pinjam bank emok?" tanya Dedi Mulyadi.

"Minjem ke bank emok, atuh gimana kan enggak ada (uang)," kata Encih, ibunda Fahmi.

Dedi Mulyadi pun bertanya berapa uang yang dipinjang ibunda Fahmi Husaeni ke bangk emok alias bank keliling.

"Minjem Rp5 juta, ke tetangga Rp5 juta, jadi utangnya Rp10 juta," jawab Encih.

Orangtua Fahmi pun mengaku tak balik modal lantaran resepsi pernikahan yang rencananya digelar pada bulan Juli lalu itu batal lantaran sang anak memilih tak melanjutkan rumahtangganya usai ketahuan dikhiananti oleh istrinya sendiri.

Sebab, tak ada pesta dan yang datang memberikan uang kondangan karena resepsi pernikahannya batal.

"Rencananya hasil dari pernikahan Fahmi (uang kondangan) buat kakaknya nikah nanti bulan Januari 2024," kata Yayat, ayah Fahmi.

"Kan di Fahmi ada Rp20 juta, bayarin dulu yang penting lunas, berarti Fahmi sisa uang Rp10 juta," ucap Kang Dedi.

Mantan Bupati Purwakarta ini memberikan nasihat jika pernikahan tak perlu digelar dengan pesta mewah dan meriah jika kondisi ekonomi memang tidak mampu.

"Daripada uangnya dibuang-buangin, tidak sesuai kemampuan kita, lebih baik uangnya dibelikan emas buat mas kawin. Nanti uangnya untuk bikin rumah, modal kerja, usaha, warung, itu jauh lebih baik," kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: KABAR TERKINI : Bawa Bukti Jadi Korban Penipuan, Fahmi Pengantin Bogor Tak Jadi Ceraikan Anggi

Menurutnya, lebih baik pernikahan digelar sederhana namun bahagia tanpa beban utang.

"Daripada jadi ratu sehari, tapi jadi babu seterusnya," kata dia.

Honor untuk Bayar Utang

Fahmi bercerita jika honor yang selama ini ia dapat usai viral diberikan kepada orangtuanya.

Seperti diketahui, Fahmi Husaeni sering mendapatkan undangan di acara televisi maupun diundang youtuber seperti Uya Kuya hingga Dedi Mulyadi.

Menurut Fahmi, ia berhasil mengumpuln uang hingga Rp 20 jutaan yang didapat dari honor undangan di TV dan youtuber.

"Fahmi uang ngumpulin di awal kasus sampai sekarang, honor segala macam dapat berapa?" tanya Kang Dedi.

"Alhamdulillah Rp20 juta, lebih, kadang dikasihin ke bapak," jawab Fahmi.

Menurut Dedi Mulyadi, uang itu bisa untuk membatu membayar utang orangtuanya.

"Kan di Fahmi ada Rp20 juta, bayarin dulu yang penting lunas, berarti Fahmi sisa uang Rp10 juta," ucap Kang Dedi.