Penyakit Bawaan Disebut Jadi Pemicu Remaja Tewas Dianiaya Anak Ketua DPRD Ambon, Polisi Ungkap Fakta
Remaja yang dipukul hingga tewas oleh anak Ketua DPRD Ambon disebut-sebut memiliki penyakit bawaan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Remaja yang dipukul hingga tewas oleh anak Ketua DPRD Ambon, Ely Toisuta disebut-sebut memiliki penyakit bawaan.
Hal itulah yang kemudian disebut sebagai penyebab RSS (15) meninggal dunia.
Sebab menurut beberapa orang, pemukulan yang dilakukan oleh Abdi Aprizal (25) dianggap tidak mematikan.
Apalagi korban RSS saat itu masih mengenakan helm di kepalanya.
Pada video yang beredar di media sosial, Abdi berdiri tepat di samping motor korban.
Korban yang mengenakan baju biru itu tampak diam saja sambil duduk di atas motornya.
Kemudian terlihat Abdi Aprizal langsung memukul kepala bagian belakang korban yang masih mengenakan helm.
Abdi sempat diperingatkan oleh warga sekitar untuk menurunkan emosinya.
Kemudian saat ia mulai memukul korban, tampak seorang laki-laki menghampiri Abdi dan memintanya berhenti.
Sambil mengumpat dengan kalimat kasar, Abdi kemudian memukul lagi kepala korban sebanyak dua kali.
Sehingga total ada tiga kali pukulan yang dilayangkan Abdi Aprizal ke kepala korban dalam video tersebut.
Setelah itu, Abdi pun kemudian berjalan menjauhi motor korban.
Namun korban yang duduk di atas motor itu tiba-tiba saja terlihat lemas.

Rupanya ia pingsan, dan warga sekitar langsung histeris melihatnya.
Abdi Aprizal langsung diberondong pertanyaan dan makian oleh ibu-ibu yang ada di sekitar kejadian.
"Ini pingsan ini," kata seorang ibu sambil berteriak.
Melihat korban pingsan, Abdi pun mengaku akan tanggung jawab.
"Beta tanggung jawab, beta seng lari (saya tanggung jawab, saya tidak lari)," kata Abdi di video tersebut.
Di video tersebut, banyak yang menduga korban memiliki penyakit bawaan.
Hal itu dikarenakan menurut sebagian netizen pukulan yang dilayangkan Abdi bukan merupakan tonjokan.
Apalagi saat itu korban juga masih mengenakan helm di kepalanya.
Namun tudingan adanya penyakit bawaan itu dibantah oleh keluarga korban.
Pada akun Facebook Echaa ChaEcha, ia membantah kalau RSS memiliki penyakit bawaan.
"Seng (tidak) ada tuntutan 7 thn!
Bahkan seumur hidup jua sg (tidak) bisa biking (bikin) bt ade bale (adik saya kembali)!
Orang yang bicara tar pikir katong ini korban!
Coba kamong ana dapa pukul la mati di tampa kata kamong tar gila kaseng!
Ada yang bilang dia penyakit bawaan?
Hasil optosi su kaluar! Ya Allah buka basar-basar kasus ini," tulis pada video tersebut.
Penyebab Kematian
Sementara itu, polisi menyebut adanya pendarahan di otak bagian belakang kepala korban akibat pemukulan oleh anak Ketua DPRD Ambon tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kasatreskrim Polresta Ambon Kompol Beni, berdasarkan hasil otopsi jenazah korban.
Sebelum dimakamkan, korban terlebih dahulu diotopsi di rumah sakit Bhayangkara Tantui Ambon, Senin (31/7/2023).
Beni menegaskan, penyebab pendarahan di kepala korban itu diduga kuat akibat hantaman benda tumpul.
“Sejauh ini dari hasil otopsi selama dua jam kemarin pada bagian badan dan kepala, ternyata terdapat pendarahan di bagian otak belakang korban," ujarnya dilansir dari TribunAmbon, Selasa (1/8/2023).
Namun Beni tak menjelaskan lebih rinci terkait detail pendarahan di otak korban.
"Nanti dibuka pada sidang di pengadilan,” tuturnya.
Bulan Madu Berujung Maut di Solok, Istri Tewas dalam Kamar Mandi, Suami Kritis |
![]() |
---|
Kematian Anak Dikaitkan dengan Perselingkuhan Briptu Rizka, Ayah Brigadir Esco : Organ Tubuh Hilang |
![]() |
---|
Reaksi Janggal Briptu Rizka Pertama Kali Tahu Brigadir Esco Dibunuh, Mertua Sampai Turun Tangan |
![]() |
---|
Karyawannya Dianiaya Anggota, Zaskia Adya Mecca Khawatirkan Kondisi Mental Anak |
![]() |
---|
Penampakan Anggota yang Aniaya Karyawan Zaskia Adya Mecca, Garang Injak Leher Pakai Helm Pink |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.