Misteri Baju Kuning Petunjuk Temukan Bayi Tertukar di Bogor, Perawat Sewot, Disimpan Pemilik Gelang?

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Baju kuning menjadi salah satu misteri dalam kasus bayi tertukar di Bogor.

Baju kuning tersebut sudah disiapkan Siti Mauliah (37) untuk putra ke empatnya yang dilahirkan di Rumah Sakit Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor.

Meski sudah disiapkan, ia justru mendapati anaknya tak mengenakan baju kuning tersebut.

Baju itu bahkan memicu emosi perawat di RS Sentosa Bogor.

Kasus bayi tertukar di Bogor hingga kini masih menemui jalan buntu.

Petunjuk satu-satunya yang dimiliki Siti Mauliah hanya alamat pasien yang gelangnya tertukar dengannya.

Dia adanya, Dian, warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor.

Namun menurut Siti, ibu tersebut enggan melakukan tes DNA karena meyakini bahwa bayinya tidak tertukar.

Petunjuk lain yang hilang adalah baju kuning yang diberikan Siti pada perawat.

Ia meminta perawat memakaikan baju tersebut untuk dipakaikan pada anak laki-lakinya.

"Pas datang justru pakai baju pink," kata Siti saat ditemui di rumahnya Desa Cibeuteung, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Istri dari Muhammad Tabrani ini pun sempat menanyakan soal baju kuning itu.

Tapi ia justru mendapat respon pedas dari perawat Rumah Sakit Sentosa Bogor.

"Kata suster di sana, 'emang saya urus bayi satu doang ? banyak bu wajar aja kalau baju doang ketukar'," kata Siti Mauliah menirukan ucapan perawat.

Pengacara Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan pihaknya belum bisa memastikan baju kuning itu ada di terduga orang tua bayi tertukar atau tidak.

"Kurang tau, kami tidak sampai ke hal detail itu. Terduga sedikit tertutup. Itu hak dia, karena dia merasa itu bayi dia," kata Rusdy kepada TribunnewsBogor.com.

Jubir RS Sentosa Bogor Gregg Djako menerangkan pihaknya sudah memberi sanksi pada perawat yang terkait kasus bayi tertukar.

Menurutnya ada tiga perawat yang diberi surat peringatan terkait kasus bayi tertukar.

"Artinya bahwa rumah sakit tidak tinggal diam. Semua akan kita lakukan sesuai mekanisme. Kan ada aturan perusahan, ada hospital by law," kata Gregg saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (11/8/2023).

Ia menerangkan pihak rumah sakit pun memeriksa perawat dan bidan yang saat itu berdinas.

Setidaknya ada sekitar 12 perawat dan bidan yang diperiksa demi mendalami kasus bayi tertukar di Bogor.

"Memang harus diperiksa beberapa kelompok perawat," katanya.