Bayi Tertukar di Bogor
Kasus Bayi Tertukar di Bogor, RS Sentosa Tak Minta Maaf, Ketua KPAI: Diduga Ada Unsur Kesengajaan
Aris Merdeka bahkan menyebut, kasus bayi tertukar di Bogor ini diduga ada unsur kesengajaan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus bayi tertukar di Bogor diduga bukan merupakan kelalaian biasa.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Merdeka Sirait.
Aris Merdeka bahkan menyebut, kasus bayi tertukar di Bogor ini diduga ada unsur kesengajaan.
Kasus bayi tertukar di Bogor ini pertama kali diungkap oleh Siti Mauliah, warga Desa Cibeuteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Selama satu tahun Siti merasakan firasat bahwa bayi yang ia bawa pulang ke rumah bukan anak kandungnya.
Siti Mauliah melahirkan anak keempatnya di RS Sentosa Kemang, Bogor, pada 18 Juli 2023.
Kecurigaannya muncul saat kali kedua dirinya dipertemukan dengan bayi yang ia lahirkan.
Ia merasa bayi yang hendak ia bawa pulang itu berbeda dengan bayi yang sebelumnya ia susui setelah melahirkan.
Feelingnya pun semakin menguat saat ia menyadari nama yang ada di gelang sang bayi ternyata bukan nama dirinya.
Setelah setahun merawat sang anak, Siti Mauliah akhirnya baru tahu kalau bayi tersebut bukan anak kandungnya.
Hasil tes DNA yang dilakukan Siti membuktikan kalau bayi itu tidak identik, alias bukan anak biologisnya.
Jarak waktu satu tahun ini rupanya disorot oleh Aris Merdeka Sirait.
"Sebelumnya pernah ada di Bekasi, tapi bayi tertukar di Bogor ini sampai satu tahun," kata dia.
Dirinya pun sepakat kalau kasus ini terjadi akibat kelalaian rumah sakit.

"RS harus bertanggung jawab," ujarnya.
Ia pun menegaskan kalau hal ini jelas merupakan kelalaian rumah sakit, dan tidak bisa dibebankan kepada petugas kesehatannya saja.
"Polres Bogor jangan mengorbankan para perawat dan pekerja medis di sana," kata dia.
Bahkan ia mengatakan kalau ini bukan semata sekedar kelalaian saja, tapi juga tindak pidana.
"Bayangkan ini sudah satu tahun baru dipersoalkan sekarang. Saya kira baik korban dan pelaku tahu persis ini anaknya atau bukan," tandasnya.
Aris Merdeka pun menyinggung soal adanya dua gelang dengan nama yang sama.
"Enggak boleh terjadi, setelah lahir itu biasanya ada satu gelang, tapi ini dibiarkan," ungkapnya.
Untuk itu, ia pun menduga kalau hal itu bukan semata karena kelalaian saja.
"Menurut saya ada unsur kesengajaan, oleh karena itu Polres Bogor harus menindak lanjuti," kata dia.
"Bukan hanya sekedar tes DNA, bisa saja tes DNA itu akhirnya mengembalikan anak. Tapi peristiwa ini harus jadi perhatian publik lalainya rumah sakit," tambah Aris.
Tak Ada Permintaan Maaf
Sementara itu, Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan, hingga saat ini belum ada permintaan maaf secara resmi dari pihak RS Sentosa.
"Sampai saat ini dari owner RS, dari direksi, tidak ada satu kata pun permintaan maaf secara resmi, tidak ada. Bahkan untuk mendatangi rumah ibu Siti menyampaikan empati, sampai saat ini belum ada," kata Rusdy.
Tak hanya itu, Rusdy juga menegaskan, pertanggung jawaban itu jangan hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan.
"Jadi Polres Bogor harus melihat SOP dari RS itu. Saya kira management, direksi, harus bertanggung jawab dan ikut diperiksa juga, jangan hanya cuci tangan dan dilepaskan kepada nakes," pungkasnya.
Masih Ingat Kasus Bayi Tertukar Viral di Bogor 1,5 Tahun Lalu? Bu Dian Kini Bawa Kabar Bahagia |
![]() |
---|
Kasus Bayi Tertukar di Bogor Tuntas, Orang Tua Asuh Kompakan, Danish dan Siti Pakai Baju Warna Sama |
![]() |
---|
Masih Ingat Kasus Bayi Tertukar di Bogor? Lama Tak Disorot, Pihak RS Kini Ungkap Kabar Mengejutkan |
![]() |
---|
Kabar Terkini Bayi Tertukar di Bogor, Makin Gemoy Pisah dari Siti, Ibu Kandung Bocorkan Rahasianya |
![]() |
---|
Kasus Bayi Tertukar di Bogor Telah Berlalu, Dian Ungkap Kesedihan Mendalam, Sakit Hati Gara-gara Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.