Bayi Tertukar di Bogor

8 Fakta Pengumuman Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor, Kapolres Menangis Hingga Korban Pingsan

Ada 8 fakta soal pengumuman hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor, di antaranya bahwa kedua bayi tersebut dipastikan tertukar.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
Kolase
Berikut 8 fakta soal pengumuman hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor. Dua bayi yang dirawat Ibu S dan Ibu D dinyatakan tertukar berdasarkan hasil tes DNA silang yang dilakukan di Puslabfor Mabes Polri. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Sebelum diumumkan Polres Bogor pada Jumat (25/8/2023) malam, hasil tes DNA bayi tertukar disampaikan lebih dulu kepada pihak keluarga ibu S dan Ibu D dalam mediasi tertutup yang digelar.

Proses ini memakan waktu cukup panjang hingga berjam-jam karena beberapa hal terjadi selama mediasi sampai diumumkannya hasil tes DNA tersebut kepada publik.

Mediasi ini diantaranya juga dihadiri oleh Deputi Bidang Perlindungan Anak Nahar, Wakil Ketua KPAI Jasra Putra dan Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Kemenko PMK Imron Rosadi.

Berikut 8 fakta soal pengumuman hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor.

1. Dipastikan tertukar

Dua bayi yang dirawat Ibu S dan Ibu D dinyatakan tertukar berdasarkan hasil tes DNA silang yang dilakukan di Puslabfor Mabes Polri.

Hal ini diumumkan di depan awak media oleh Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro pada Jumat (25/8/2023) malam.

"Berdasarkan hasil dari laboratorium forensik Puslabfor Bareskrim Mabes Polri yang mana diketemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberilan oleh Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," kata AKBP Rio Wahyu Anggoro.

2. Kasus pertama di Bogor

Menurut Wakil Ketua KPAI Jasra Putra mengatakan bahwa bayi tertukar ini sepengetahuannya kasus pertama yang pernah terjadi.

"Kasus ini adalah kasus pertama yang sepanjang sepengetahuan saya. Tentunya kasus ini kita berharap kasus terakhir terutama di layanan kesehatan yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi anak untuk lahir di sana," kata Jasra Putra.

3. Korban pingsan

Histeris dan pingsan dialami korban dan keluarga setelah pertama kali mendengar hasil tes DNA yang disampaikan dalam mediasi tertutup jelang pengumuman di depan awak media.

Karena hal ini pun, mediasi yang digelar sejak Jumat (25/8/2023) sore harus memakan waktu karena harus menunggu sampai pihak korban dan keluarga kembali tenang.

Salah satu yang mengalami histeris dan pingsan ini adalah korban Ibu D.

"Ada yang sempat pingsan, ada yang dari keluarga, ada yang dari pihak korban, lebih dari satu orang. Ya histeris lah, lebih ke histeris," kata Kuasa Hukum Ibu S, Rusdy Ridho kepada TribunnewsBogor.com.

Baca juga: Detik-detik Tertukarnya Bayi di Bogor, Polisi Buka Hasil Penyelidikan, Ada Kejadian H+1 Persalinan

4. Kapolres menangis

Isak tangis mewarnai proses mediasi tertutup terkait hasil tes DNA bayi tertukar di Mako Polres Bogor.

Rusdy Ridho mengatakan bahwa semua yang hadir dalam mediasi tertutup tersebut menangis termasuk Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.

"Manusiawi lah saya kira, ibu siapa yang tidak sedih ketika mendengar berita acara hasil tes DNA. Bahkan semuanya saya kira, semua yang hadir di ruangan itu menangis, bahkan Kapolres juga menangis, dari Deputi Kementrian semua juga ikut merasakan apa yang dirasakan para korban," kata Rusdy Ridho.

5. Jadi anak angkat Polres Bogor

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menambahkan bahwa ke depannya Polres Bogor akan ikut bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang kedua anak yang tertukar ini.

Kedua bayi yang tertukar ini diputuskan diangkat menjadi anak angkat Polres Bogor.

"Dua anak tersebut atas izin Bapak Kapolda, kami angkat menjadi anak angkat Polres Bogor," kata AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Segala tanggung jawab terhadap kedua anak ini, kata Rio, adalah tanggung jawab ketiga orang tuanya, yaitu masing-masing ayah biologisnya dan Polres Bogor.

6. Kedepankan Restoratif justice

Setelah mengetahui hasil tes DNA bayi tertukar ini, meski sempat diwarnai isak tangis, kedua pihak keluarga Ibu S dan Ibu D akhirnya menerima fakta bayi tertukar ini.

"Kami ucap syukur alhamdulillah atas rahmat Allah SWT tuhan yang maha kuasa masing-masing pihak bisa menerima dengan kebahagiaan yang luar biasa," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Dalam proses mediasi dihadiri berbagai pihak antara dua keluarga bayi tertukar ini diselesaikan secara musyawarah atau restoratif justice demi kepentingan kedua anak.

"Dari kasus ini kita menghindari sedapat mungkin memperkarakan ini di hukum dan kita menerapkan apa yang disebut sebagai restoratif justice," tambah Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Kemenko PMK, Imron Rosadi.

Baca juga: Hasil Tes DNA Sudah Keluar, Ibu Bayi Tertukar di Bogor Sepakat Saling Mengunjungi Anaknya

7. Pengembalian anak 1 bulan

Deputi Bidang Perlindungan Anak Nahar menjelaskan bahwa kedua anak akan dikembalikan kepada orang tua biologis masing-masing dengan proses tahapan selama 4 minggu.

Tahapan yang disepakati ini antara lain di minggu pertama akan dilakukan assesment kepada masing-masing anak dan keluarga.

"Proses selanjutnya adalah penyesuaian dimana anak nanti akan dikenalkan dengan lingkungan di masing-masing keluarga orang tua kandungnya," kata Nahar.

Tahap berikutnya akan dilakukan assesment ulang, setelah itu di minggu keempat plus dua hari masuk ke tahap penyerahan anak.

8. Nasib rumah sakit

Rumah sakit tempat bersalin kedua bayi yang tertukar sementara ini masih didalami oleh Polres Bogor.

Polisi masih belum menyimpulkan terkait kelalaian yang dilakukan pihak rumah sakit tersebut.

"Masih kita dalami, nanti akan kami sampaikan di kemudian hari," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Perwakilan rumah sakit yang juga hadir dalam mediasi hasil tes DNA bayi tertukar ini, kata Kapolres, sudah menyampaikan permintaan maaf kepada kedua pihak keluarga.

"Ada (perwakilan rumah sakit) tadi ada dua orang. (Permintaan maaf) sudah," kata AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Meski begitu, penyelidikan terkait kelalaian rumah sakit masih terus dilakukan.

"Lagi kita dalam rangka penyelidikan, moga-moga kita mendapat jawaban dalam satu minggu ke depan," kata Rio.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved