Pantas Jasadnya Masih Utuh dan Wangi, Ini Amalan Semasa Hidup Penghuni Makam Satu Keluarga di Bogor
Makam satu keluarga di Leuwisadeng, Kabupaten Bogor yang jasadnya masih utuh rupanya punya amalan mulia semasa hidupnya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Makam satu keluarga di Leuwisadeng, Kabupaten Bogor yang jasadnya masih utuh rupanya punya amalan mulia semasa hidupnya.
Hal itu juga dianggap sebagai alasan kenapa kondisi jasad masih terlindungi meski sudah puluhan tahun dimakamkan.
Menurut keluarganya yang masih hidup, para korban ini dikenal sebagai ahli ibadah.
Bahkan dua dari lima makam satu keluarga itu juga mengeluarkan wangi bunga melati.
Lantas apa amalan yang dilakukan para almarhum semasa hidup?
Adalah Satria, Ketua RT 7, Desa Kalong I, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor yang menceritakan keseharian para almarhum.
Satria diketahui merupakan keluarga para penghuni makam tersebut.
Lima dari tujuh makam yang jasadnya masih utuh adalah keluarga dekat Satria.
Makam satu keluarga itu pun terdiri dari tiga generasi, mulai dari kakek, anak, hingga cucunya.
Mereka adalah :
- Sanijan (kakek Satria)
- Suarma (ayah Satria)
- Mariam (bibi Satria)
- Sama (bibi Satria)
- Nurjanah (kakak Satria)

Makam kelima keluarga Satria itu dibongkar oleh PLN karena berada di lahan milik mereka.
Total ada 112 makam yang dibongkar dan dipindahkan oleh PLN.
Saat dibongkar, Satria pun mengaku kaget saat melihat jasad, kakek, ayah, bibi, serta kakaknya masih utuh.
Ia menjelaskan, dari total 43 makam yang sudah dibongkar, tujuh di antaranya jasadnya masih utuh.
"Semuanya sudah dimakamin sekitar 20-30 tahun lalu," kata Satria kepada TribunnewsBogor.com.
Di luar dari makam keluargnya, dua jasad yang masih utuh yakni atas nama Supendi dan Tarmudi.
Dikatakan Satria, tak hanya jasadnya yang utuh, dua makam keluarganya juga mengeluarkan wangi.
"Kayak wangi bunga melati," ungkap Satria.
Rupanya dua jasad yang wangi itu yakni ayah dan kakak kandung Satria.
"Bapak saya Suarma, sama kakak saya Nurjanah," jelasnya.
Diungkap Satria, keseharian ayahnya semasa hidup yakni bekerja sebagai seorang pandai besi.
Namun ia menyaksikan kalau ayahnya itu rajin ibadah dan kerap bersosialisasi dengan warga.
"Sebagai anaknya, menurut saya bapak baik. Tapi enggak tahu kalau pandangan orang lain," jelas dia.
Ia pun mengakui kalau sang ayah memang taat dalam beribadah.
"Sering ibadah dan bersosialisasi dengan baik," tambahnya.
Selain itu, Satria juga menjelaskan satu lagi kerabatnya yang jasadnya masih utuh juga.
Ia adalah Mariam, adik dari ayah Satria.
Menurut dia, profesi bibinya semasa hidup itu yakni seorang guru ngaji.
Tak heran jika jasadnya masih utuh meski sudah dikubur puluhan tahun yang lalu.
"Adik bapak saya itu profesinya guru ngaji. Bagi saya beliau semuanya baik," kata Satria lagi.
Pandangan Ulama
Ustaz Abdul Somad pun pernah membahas mengenai makam yang jasadnya masih utuh.
Dikatakan UAS, cacing tidak mau memakan daging orang-orang sholeh.
Sehingga, meski orang tersebut bukan bergelar doktor, bukan ustaz terkenal, tapi bisa saja jasadnya tetap utuh.
"Misalnya dia hanya ustaz kampung, tapi perbuatan dia perbuatan nabi. Tugas nabi dilanjutkan oleh ulama. Itulah kenapa jasad pra orang sholeh tidak dimakan cacing tanah," kata UAS.
Hal itu juga senada dengan penjelasan Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji.
Menurut dia, jasad yang utuh itu merupakan balasan dari amal baik yang diperbuat almarhum semasa hidupnya.
"Siapapun dia baik itu ulama, orang biasa, yang memang hatinya bagus, sanubarinya itu terbebas dari dengki, iri hati, sesuatu yang tidak baik, kemaksiatan," kata dia.(*)
Curhat Kades di Bogor Ikut Kena Tuduh Gegara Isu Desa Dilelang, Dedi Mulyadi: Nanti Harus Dibuktikan |
![]() |
---|
Foto-foto Monumen Kampung Tank di Bogor, Meski Jadi Sarang Ular, Kisah Heroik Dulu Tak Dilupakan |
![]() |
---|
Manusia Silver Tanpa Identitas Meninggal di RS Sentosa Bogor Baru Sebulan di Parung, Ini Cirinya |
![]() |
---|
Menunggu Hasil Uji Lab, Penyebab Dugaan Keracunan MBG di SMPN 1 Jonggol Bogor Masih Didalami |
![]() |
---|
Suasana Kampung Tank di Bogor, Ini Alasan Kenapa Namanya Mirip Kendaraan Tempur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.