Bayi Tertukar di Bogor

Kisah Bayi Tertukar Bakal Dijadikan Film? Dian Pilih Fokus Lakukan 3 Hal Ini Untuk Anak Kandungnya

Jelang satu minggu penukaran resmi bayi tertukar, Dian fokus lakukan 3 hal ini untuk anak kandungnya, baby Daanish

Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
TikTok
Jelang satu minggu penukaran resmi bayi tertukar, Dian fokus lakukan 3 hal ini untuk anak kandungnya, baby Daanish 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Viralnya kasus bayi tertukar yang dialami dua ibu, Siti Mauliah dan Dian Prihatini menyedot perhatian satu Indonesia.

Publik dibuat penasaran dengan kehidupan dua bayi tertukar yang kini telah tinggal bersama orangtua kandung masing-masing.

Terlebih usai tes DNA menunjukkan dua bayi bernama Daanish dan El tersebut benar-benar tertukar, pemberitaan soal Siti dan Dian selalu disorot.

Lantaran hal tersebut, muncul pertanyaan soal apakah kisah bayi tertukar yang dialami Siti dan Dian bakal difilmkan.

Pertanyaan tersebut baru-baru ini dijawab kerabat dekat Dian, Diko.

Dalam siaran langsungnya, Diko mengurai fakta soal isu kisah bayi tertukar telah dilirik produser.

Menjawab pertanyaan netizen, Diko selaku kerabat dekat Dian mengaku hal tersebut masih belum bisa dipastikan kebenarannya.

Sebab untuk membuat sebuah film, harus ada persetujuan dari dua pihak yang terlibat di kisah nyata tersebut.

"Enggak tahu sih bakal diangkat (jadi film atau enggak), karena kan harus persetujuan (Siti dan Dian)," ungkap Diko.

Kendati demikian, Dian dan Siti tampaknya kini masih fokus mengurusi kasus bayi tertukar yang sempat membuat mereka nelangsa.

Alih-alih membicarakan soal film, Dian dan Siti memilih untuk fokus mengasuh bayi-bayi mereka.

Terlebih Dian yang baru tahu bayinya tertukar dengan Siti satu bulan ke belakang.

Ibu bayi tertukar di Bogor, Dian Prihatini (33) menanggapi tangisan Siti Mauliah (37) yang merindukan anak kandungnya.
Ibu bayi tertukar di Bogor, Dian Prihatini (33) menanggapi tangisan Siti Mauliah (37) yang merindukan anak kandungnya. (Kolase TikTok)

Karenanya, Dian pun mengaku sedang bekerja keras membangun bonding atau ikatannya dengan sang anak kandung, Daanish.

"Kudu fokus juga sekarang lagi bonding sama Daanish," ujar Dian saat dihubungi TribunnewsBogor.com melalui direct messages.

Selain fokus bonding, Dian juga tengah memerhatikan kesehatan Daanish.

Terhitung sudah empat kali Dian membawa anak pertamanya itu ke dokter.

Sebab usut punya usut, Daanish baru satu kali diberi imunisasi selama setahun dirawat Siti.

Lantaran hal tersebut, Dian buru-buru membenahi imunisasi dan vaksin Daanish.

"(Daanish) masih harus balik lagi ke RSUD. Nanti minggu depan dicek. Kalau sudah bisa diimunisasi nanti dipantau di RSUD," imbuh Dian.

Fokus ketiga yang tengah dilakukan Dian adalah mengubah penampilan baby Daanish.

Bersama saudara dan kerabatnya, Dian turut melibatkan keluarga dalam bonding bersama Daanish.

Diungkap Diko, Dian bakal mengajaknya untuk membuat konten make over bersama Daanish.

Rupanya di weekend ini, Dian akan mengubah penampilan Daanish.

"Kayaknya weekend ini mau main sama Daanish. Mau make over Daanish, bikin konten make over Daanish. Jadi kayak a day in my life," ujar Diko.

Sadar keluarganya tengah jadi sorotan usai kasus bayi tertukar, Dian tampak santai.

Namun Dian mengaku enggan menunjukkan perasaannya apalagi curhat di media sosial soal kasus yang menimpanya.

Hal tersebut yang belakangan membuat Dian ramai dipuji netizen.

"Saya tipe orang yang emang enggak suka ngasih lihat juga kali ya kalau ada rasa gimana-gimana, paling curhat sama suami. Alhamdulillah suami bisa jadi pendengar yang baik dan benar-benar bisa menguatkan," imbuh Dian.

Film Bayi Tertukar

Berbicara soal film bayi tertukar, di Indonesia ternyata kisah tersebut benar-benar pernah dibuat filmnya.

Di tahun 1987, kisah pertama bayi tertukar pernah terjadi di wilayah Jakarta Selatan.

Lebih lama dari kisah Siti dan Dian, kasus bayi tertukar baru terkuak 1,5 tahun kemudian.

Kala itu di tanggal 28 Maret tahun 1987, ada dua ibu yang melahirkan di tanggal yang sama di Puskesmas Cilandak.

Dia adalah Kartini dan Nuraini.

Melahirkan di tanggal yang sama, Kartini dan Nuraini sama-sama mengklaim bayi yang sama.

Bayi bernama Dewi itu diklaim oleh Nuraini sebagai anaknya.

Pun dengan Kartini yang ngotot bahwa Dewi adalah putri kandungnya.

Sementara satu bayi lagi yang tak diakui kedua ibu akhirnya diasuh oleh Puskesmas selama 1,5 tahun.

Bayi malang itu diberi nama Cipluk.

Kasus tersebut sampai disorot media nasional di tahun tersebut karena merupakan kasus langka dan berujung pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Berdasarkan keputusan hakim, bayi bernama Dewi tersebut akhirnya ditetapkan sebagai anak kandung Kartini.

Hal itu karena golongan darah bayi Dewi yang tidak mungkin anak Nuraini.

Kisah viral bayi tertukar tersebut belakangan dijadikan film fenomenal berjudul 'Dewi dan Cipluk, Semua Sayang Kamu'.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved