Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Dampak Kekejaman Ketua Geng di Cilacap, Siswa SMP Alami Lebam hingga Sesak, Tulang Rusuknya Patah

Dampak Kekejaman Ketua Geng di Cilacap, Siswa SMP Alami Lebam hingga Sesak, Tulang Rusuknya Patah

Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Instagram
Kondisi Siswa SMP Cilacap Korban Bully Ketua Geng, Alami Lebam, Tulang Rusuknya Patah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- FF (14), siswa SMP korban bullying di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), mengalami luka lebam dan menderita patah tulang rusuk.

Kini, korban menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Cilacap Kombes Fannky Ani Sugiharto mengatakan, korban sempat mengalami sesak napas pada Rabu (27/9/2023).

Korban lantas dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, Kabupaten Cilacap.

Berdasarkan pemeriksaan, diketahui bahwa FF mengalami patah tulang rusuk. Polisi kemudian membawa korban ke rumah sakit di Purwokerto.

"Korban kemarin kami rujuk ke RS di Purwokerto untuk menjalani operasi dan perawatan intensif," ujarnya, Jumat (29/9/2023).

Akibat perundungan tersebut, FF juga mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.

Usai kejadian itu, korban sudah menjalani visum di RSUD Majenang.

"Dari kejadian yang viral itu, sehingga mengakibatkan korban sakit, ada beberapa luka lebam yang ditemukan dan sudah kita lakukan visum di RSUD Majenang," ucap Fannky, Rabu, dikutip dari Tribun Banyumas.

Kakak korban, Cici Mardiyanti, menuturkan, adiknya mengalami luka lebam di pipi kiri, pelipis, dahi, dan telinga kiri.

FF juga mengeluhkan perut sakit serta dada sesak.

Soal kondisi korban, Penjabat (Pj) Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar menyatakan, dinas terkait bakal melakukan pendampingan psikologis terhadap korban.

Menurut Yunita, pendampingan psikologi penting dijalankan agar korban tidak merasa trauma.

"Maka yang utama bagi kami semua di Kabupaten Cilacap adalah bagaimana korban bullying itu ditangani terlebih dahulu. Jadi yang pertama tentu secara medis, harus dilakukan visum," ungkapnya, dilansir dari Tribun Banyumas.

"Kemudian secara psikis, kami dan Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPP PA) akan terus dampingi supaya tidak terjadi trauma," imbuhnya.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved