Bayi Tertukar di Bogor

Siti Mauliah Sampai Datangi Psikolog karena Berpisah dengan Bayi Tertukar: Gak Bisa Aktivitas

Perasaan campur aduk dirasakan Ibu Siti Mauliah korban bayi tertukar yang kini telah menyelesaikan penyerahan bayi kepada orang tua kandung masing-mas

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
kolase Instagram
Terungkap isi kesepakatan dua ibu bayi tertukar usai acara penukaran resmi. Dian bersikap tegas, Siti Mauliah nelangsa hingga butuh pendampingan psikolog 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Perasaan campur aduk dirasakan Ibu Siti Mauliah korban bayi tertukar yang kini telah menyelesaikan penyerahan bayi kepada orang tua kandung masing-masing.

Selain bahagia karena kini bersama anak kandung, Siti mengaku merasa masih berat berpisah dangan Daanish bayi asuh yang dia rawat saat bayi masih tertukar.

Bahkan Siti mengaku merasa ingin merawat kedua bayi tertukar ini, namun hal itu hanya sebatas angan-angan.

Dalam proses bonding, bayi tertukar menginap di rumah orang tua kandung masing-masing selama tiga pekan sebagai transisi jelang penyerahan bayi secara resmi.

Sejak saat itu, Ibu Siti berpisah dengan Daanish sang anak asuhnya yang sudah lengket selalu bersama selama 1 tahun.

Terkait perpisahan itu, Siti mengaku berat karena sering terngiang terkait anak asuhnya tersebut.

"Pelepasan Daanish itu kita berat banget. Mengganggu pikiran, mengganggu segalanya. Aktivitas kita terganggu, gak fokus, kita ingat Daanish terus," kata Ibu Siti saat ditemui TribunnewsBogor.com di Mako Polres Bogor, Jumat (29/9/2023).

Selain itu, setiap kali tidur pun Siti mengaku sulit.

Keluarga Dian Prihatini membantah bayi tertukar menangis karena melihat Siti Mauliah.
Keluarga Dian Prihatini membantah bayi tertukar menangis karena melihat Siti Mauliah. (Kolase TikTok)

Bahkan badannya pun kini kian mengurus karena kondisi yang dialaminya ini.

"Jarang bisa tidur malem-malem. Berat badan aja sampai turun. Darah juga yang tadinya 100 per 90, sekarang 80. Berat badan dari 63 Kg, sekarang 56 Kg," kata Ibu Siti.

Karena kondisi ini, Ibu Siti bersama suaminya sementara ini masih rutin ke psikolog.

Atas saran dari psikolog, Ibu Siti di arahkan agar jangan sampai depresi dengan selalu fokus mengurus El.

"Karena saking pusing, sakit kepala, saya mau curhat ke siapa, walau pun saudara banyak, tapi kayaknya saya butuh pendamping psikolog. Saya seminggu itu dua kali (ke psikolog). Berdua sama suami, karena suami membutuhkan, saya juga membutuhkan, sama," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved