Cuma Ditandain Pakai Tulisan Cagar Budaya, Warga Prihatin dengan Kondisi Situs Tugu Lonceng Cilebut

Situs Tugu Lonceng menjadi salah satu warisan cagar budaya yang dimiliki Bumi Tegar Beriman.

|
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Warga setempat prihatin melihat situs Tugu Lonceng yang berada di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, kurang perhatian, Kamis (5/10/2023). (Muamarrudin Irfani). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA - Situs Tugu Lonceng menjadi salah satu warisan cagar budaya yang dimiliki Bumi Tegar Beriman.

Tugu Lonceng merupakan sebuah bangunan yang didirikan sejak zaman penjajahan Belanda.

Sesuai dengan namanya, Tugu Lonceng ini dahulunya terdapat lonceng berukuran besar yang digunakan sebagai penanda untuk mengumpulkan para tentaran Belanda.

Kini, bangunan Tugu Lonceng tak lagi utuh, atau bahkan bisa dibilang hampir hancur.

Bangunan bersejarah yang berada di wilayah Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor itu seharusnya memiliki empat pilar penyanggah.

Namun karena termakan usia dan kurangnya perawatan, saat ini hanya menyisakan tiga pilar saja yang sudah terlihat semakin lapuk.

Lonceng yang seharusnya menjadi tanda dari bangunan tersebut pun saat ini sudah tak ada entah kemana.

Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, Wawan mengaku prihatin melihat kondisi warisan sejarah itu semakin memprihatinkan.

Apalagi, kata dia, pemerintah daerah seolah tak memperdulikan bangunan tersebut.

"Kita sebagai orang perkampungan merasa miris banget sama pihak pemerintah kita yang engga sigap, hanya tulisan Tugu Lonceng cagar budaya, engga ngaruh itu," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com.

Lebih lanjut, ia pun berharap Pemerintah Kabupaten Bogor untuk lebih aware terhadap situs Tugu Lonceng.

Sehingga, bukti sejarah yang ada di Bumi Tegar Beriman ini dapat diwariskan kepada para generasi penerus.

"Yang kita harapkan sih yang pertama Tugu Lonceng dirapihkan seperti semula, bentuknya seperti apa, jadi jangan merubah ornamen yang ada. Ini sampe sekarang engga, miris banget saya," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved