Kisah Persahabatan Manusia dengan Buaya Berakhir, Pak Ambo Menangis Usai Subuh: Seperti Disiksa
Pria yang berasal dari Bontang, Kalimantan Timur itu bersahabat dengan seekor buaya yang diberi nama buaya Riska.
Penulis: yudistirawanne | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pak Ambo, pria paruh baya tak bisa menahan air matanya.
Pria yang berasal dari Bontang, Kalimantan Timur itu bersahabat dengan seekor buaya yang diberi nama buaya Riska.
Tangis Pak Ambo muncul akibat buaya Riska dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur.
Pak Ambo menangis karena saat proses evakuasi buaya Riska, dia tidak dilibatkan.
Terlebih, Pak Ambo hanya melihat buaya Riska dari foto yang beredar.
"Aku ndak bisa, aku ndak bisa melihat fotonya, dia seperti disiksa," ucap Pak Ambo sambil menangis dalam Youtube Fitriyani Riska.
Baca juga: Buaya Riska Difitnah Makan Orang, Pak Ambo Pasang Badan, Sosok Pelakunya Rupanya Si Ompong
"Jadi buaya Riska dievakuasi sekitar pukul 04.00 WIB tanpa sepengetahuan saya," tambahnya.
"Saya kecewanya, saat penangkapan Riska, saya tidak dihadirkan," bebernya.
Susul buaya Riska
Seolah tak ingin persahabatannya berakhir, Pak Ambo langsung pergi ke Balikpapan, tempat di mana buaya Riska dirawat.
Sesampainya di penangkaran buaya, Pak Ambo langsung membebrkan ciri-ciri buaya Riska.
"Ini Riska ada tahilalatnya di hidung, saya hafal betul," jelasnya.
Seolah mengerti dengan permintaan Pak Ambo, buaya Riska menutup matanya.
"Ini saya buktikan (mencium) ya. Ini saya tidak berani kalau bukan punya saya," jelasnya.
Baca juga: 26 Tahun Bersahabat, Pak Ambo Terancam Berpisah dengan Hewan Buas, Buaya Riska Difitnah Makan Orang
Buaya Riska jantan
Selain itu, fakta baru tentang buaya Riska terungkap.
Jika selama ini Pak Ambo menilai buaya Riska perempuan rupanya salah.
Sebab, buaya Riska ternyata jenis kelaminnya jantan.
"Ini saya kasih nama Riska karena saya kira dia betina. Soalnya waktu itu ada buaya kecil yang ikut dia. Tapi setelah diperiksa ternyata Riska jantan," tuturnya.
Baca juga: Cerita Jayadi Selamat Dari Terkaman Buaya, Sempat Dibawa Masuk ke Dalam Sungai, Badannya Penuh Luka
BKSDA bersuara
Menurut BKSDA Kaltim, kebiasaan memberikan makan buaya memicu satwa liar tersebut kerap menampakkan diri di tengah pemukiman warga.
Pada dasarnya, satwa liar akan tetap berbahaya dan bisa mengancam kapan saja meski prilakunya tampak jinak.
Kebiasaan itu akan membuat ketergantungan buaya untuk selalu datang ke tempat tersebut dan justru bisa mengancam keamanan warga.
"Walaupun itu jinak,” ungkap Kepala Seksi Wilayah II Tenggarong BKSDA Kaltim Suriawati dikutip dari TribunKaltim.co, Minggu (13/8/2023).
Bukan hanya kebiasaan memberikan makan, kemunculan buaya juga disebab habitatnya terganggu.
“Biasa juga karena pengaruh habitatnya terganggu jadi dia masuk ke pemukiman warga,” bebernya.
| Gubernur Kaltim Sulit Perbaiki Jalan, Dedi Mulyadi Beri Ide : Bapak Satu Partai Sama Menteri ESDM |
|
|---|
| Balasan Telak Dedi Mulyadi ke Rudy Masud, Pantas Ingin Contek Jabar : Kaltim Jalannya Lumpur |
|
|---|
| Sebut Dedi Mulyadi sebagai ''Gubernur Konten,'' Ini Sosok Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud |
|
|---|
| Jawaban Telak Dedi Mulyadi Disebut Gubernur Konten, Skakmat Ucapan Gubernur Kaltim Saat Rapat |
|
|---|
| HUBUNGAN Wartawati Banjarbaru dengan Tersangka Oknum TNI AL, Rencana Akan Menikah dalam Waktu Dekat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.