Kasus Pembunuhan Subang
Pengakuan Sopir Mobil Jenazah Tuti dan Amel Saat Otopsi Pertama, Penyebab Dokter Hastry Turun Tangan
Kasi Pemdes Jalancagak, Agus Mulyana mengungkap momen saat dirinya membawa jenazah korban kasus Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasi Pemdes Jalancagak, Agus Mulyana mengungkap momen saat dirinya membawa jenazah korban kasus Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Saat itu Agus Mulyana diminta untuk mengendarai mobil ambulans ke RS Polri Sartika Asih, Bandung.
Dari Subang ke Bandung, Agus awalnya membawa jenazah Amel.
Ia berangkat pada bersama mobil ambulans lain dari puskesmas.
Berangkat dari siang hari, Agus baru kembali ke Subang pada tengah malam bersama kedua jenazah.
Agus Mulyana pun menceritakan proses otopsi yang dilakukan dokter saat itu.
"Berangkat saya kebagian bawa jenazah Amel, pulangnya bawa jenazah Bu Tuti," kata Agus dilansir dari Youtube Indra Zainal Chanel, Kamis (26/10/2023).
Untuk waktu otopsi terhadap jenazah, kata dia, Agus tak mengetahui pasti.
"Otopsi jamnya kurang jelas, kita hanya pengantar aja," ungkap Agus.
Namun ia ingat betul bahwa saat itu jenazah Tuti dan Amel menunggu lama di rumah sakit.
Tiba sekitar pukul 12.00 WIB di Bandung, jenazah baru diotopsi selepas maghrib.
"Di sana nunggu lama, jenazah dari mobil langsung ke tempat otopsi, kita harus nunggu dokter yang ada di luar kota," tutur Agus.
Ia pun menjelaskan bahwa kedua jenazah baru diotopsi setelah gelap.
"Proses otopsi dimulai kalau gak salah dokter datang habis maghrib. Selesai otopsi sekitar pukul 23.00 WIB," tandasnya.
Selama jalannya proses otopsi, kata Agus, dirinya tidak diperbolehkan melihat.
"Tidak boleh masuk, hanya polisi saja yang bisa melihat," tambahnya.
Agus bersama kedua jenazah baru tiba di Subang lagi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Kemudian Kades Jalancagak, Indra Zainal pun menjelaskan bahwa tentunya proses otopsi pertama itu sudah dilakukan sesuai prosedur.
"Saya yakin sudah menyeluruh dan penuh kehati-hatian," ujarnya.
Ia pun menjelaskan, jasad Amel dan Tuti dilakukan otopsi kedua untuk mencari bukti lain terkait DNA.
"Ibu Hastry membantu karena proses otopsi yang pertama belum bisa mengungkapkan bukti terkait DNA yang ada di jenazah," jelasnya.
Namun ia menyebut ada kesamaan antara otopsi pertama dan otopsi kedua.
"Tapi kalau waktu kematian sudah hampir sama antara otopsi pertama dengan otopsi yang dilakukan oleh dr Hastry," tandasnya.

Sementara itu, Dokter Hasrty mengungkap, dirinya ikut menangani kasus Subang karena didatangi oleh korban lewat mimpi.
Menurut Dokter Hastry, dirinya diberi petunjuk oleh korban secara tidak langsung.
"Memang ada sih petunjuk, secara tidak langsung saya dateng, kenapa gak duluan. Saya otopsi tanggal 2 oktober, kejadian 18 Agustus," jelas Hastry.
Awalnya dr Hastry mengira kalau kasus itu sudah selesai karena kedua jasad sudah diotopsi.
Namun tiba-tiba saja ia didatangi oleh korban kasus Subang melalui mimpi.
"Tiba-tiba korban datang dan minta tolong, jadi saya memutuskan datang ke Subang," ujarnya.
Saat disinggung apakah itu hanya perasaan atau benar didatangi, Dokter Hastry pun tegas menjawab.
"Gak merasa, memang iya, datang lewat mimpi," kata dia.
Kemudian berdasarkan dari petunjuk itu, ia pun akhirnya memutuskan untuk ikut menangani kasus tersebut.
"Petunjuk dimintai tolong sama masyarakat dan dimintain tolong juga sama korban," jawabnya.
Dokter Hastry pun belum bisa menjelaskan detail terkait kedatangan korban itu.
Rekonstruksi Kasus Subang Besok Bakal Hadirkan Yosef, Tersangka Anak Mimin Siap Lakukan Adegan Ini |
![]() |
---|
Mimin Boyong Barang Milik Tuti ke Rumahnya Usai Kasus Subang, Pisah Ranjang dengan Yosef Settingan? |
![]() |
---|
Ternyata Ini Penyebab Yosef dan Tuti Sering Cekcok, Lebih Pilih Mimin Ketimbang Korban Kasus Subang |
![]() |
---|
Yoris Santai Dituduh Terlibat Kasus Subang, Minta Yosef Dihukum Mati: Saya yang Hapus Air Mata Mamah |
![]() |
---|
Yosef Ternyata Diam-diam Punya Anak Lain Hasil Poligami, Bukan dari Mimin, Yoris Ungkap Faktanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.