Apa yang Harus Dilakukan Saat Banjir Malanda? Ini Tips dari Komunitas Peduli Sungai

Cuaca ekstrem hujan deras kembali melanda wilayah Bogor belakangan ini yang memicu potensi bencana alam.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Banjir luapan sungai tutup Jalan Cikahuripan - Bojong, di Kampung Cibugis, Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jumat (9/12/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNGPUTRI - Cuaca ekstrem hujan deras kembali melanda wilayah Bogor belakangan ini yang memicu potensi bencana alam.

Salah satunya adalah banjir yang harus diwaspadai masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar bantaran sungai.

"Sungai Cileungsi, Cikeas dan kali Bekasi akan meluap jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama di hulu sungai," kata Puarman, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C).

Kondisi ini juga bisa terjadi aliran sungai Ciliwung ketika hujan deras terjadi di hulu sungainya yakni di kawasan Puncak Bogor.

Saat hujan, masyarakat perlu memantau informasi Tinggi Muka Air (TMA) seperti dari KP2C yang memasang CCTV di hulu Sungai Cileungsi dan Cikeas atau memantau info Bendung Katulampa untuk Sungai Ciliwung.

"Masyarakat bisa melakukan persiapan menghadapi banjir 4-8 jam sebelum datangnya air," kata Puarman.

Berikut tips-tips kesiapsiagaan banjir bagi masyarakat menurut KP2C.

Saat Tidak Terjadi Banjir

- Mengetahui zona rawan banjir
- Mendokumentasikan dokumen &surat berharga dalam bentuk softcopy
- Mengetahui kebutuhan khusus anggota keluarga
- Berbagi peran dalam keluarga jika terjadi banjir dan memastikan seluruh anggota keluarga memahami cara mematikan listrik dan kompor
- Mengecek potensi listrik yang berbahaya jika terkena banjir
- Mengetahui jalur evakuasi dan lokasi pengungsian
- Memahami peringatan dini
- Merencanakan dengan keluarga tempat pertemuan apabila keluarga terpencar ketika terjadi banjir
- Menyiapkan Tas Siaga Bencana yang isinya berupa pakaian secukupnya & perlengkapan ibadah, obat-obatan & perlengkapan P3K, dokumen dan surat berharga (dibungkus plastik), sarung/selimut, makanan ringan tahan lama, uang tunai, air mineral, kantung plastik, powerbank, batere cadangan dan charger HP, senter, pluit.

Jika sudah ada potensi banjir

- Perhatikan info peringatan dini
- Amankan barang ke tempat yg aman dan tinggi
- Matikan jaringan listrik dan persiapkan tas siaga bencana
- Pindahkan kendaraan ke tempat yang aman
- Ikuti arahan petugas

Pada Saat Banjir

- Pantau info
- Waspada terhadap arus air, saluran air, kubangan dan tempat-tempat lain yang tergenang air
- Evakuasi ke tempat yg aman atau lokasi yg telah ditentukan melalui jalur evakuasi.
Prioritaskan kelompok rentan (orang sakit, penyandang disabilitas, anak⊃2;, ibu hamil, dan lansia)
-Tetap perhatikan protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak)

Yang tidak boleh dilakukan

-Jangan berjalan di arus air yg deras dan gunakan tongkat atau sejenisnya utk mengecek tempat berpijak
-Jangan mengemudikan mobil di dan ke arah wilayah banjir

Setelah banjir

- Cari informasi kondisi saat ini dan tempat meminta bantuan
- Kembali ke rumah setelah keadaan aman
- Gunakan alas kaki utk menghindari terkena benda tajam seperti paku, dll
- Bersihkan lumpur akibat banjir
- Sterilisasi rumah sebelum ditempati kembali
- Waspada dengan instalasi listrik
- Waspada pada binatang berbisa
- Waspada pada area yg berpotensi longsor / amblas
- Segera ke fasilitas kesehatan jika membutuhkan pelayanan kesehatan
- Perbaiki saluran pembuangan air limbah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved