Alumni IPB University Ini Pamerkan Hasil Ternak Domba Garut Bernilai Fantastis di SICC Bogor

Himpunan Alumni IPB University menggelar reuni akbar, 60 tahun berdirinya IPB University.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Domba Garut hasil pengembangan alumni IPB University di pameran reuni akbar alumni IPB University di SICC Bogor, Sabtu (25/11/2023). (Muamarrudin Irfani) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKAN MADANG - Himpunan Alumni IPB University menggelar reuni akbar, 60 tahun berdirinya IPB University.

Acara tersebut digelar di Sentul International Convention Centre (SICC), Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor pada 25 dan 26 November 2023.

Berbagai inovasi dan pengembangan dipamerkan baik karya mahasiswa maupun alumni IPB University.

Salah satu alumni IPB yang mengikuti pameran dan memamerkan hasil pengembangannya ialah Ateng Sutisna asal Majalengka, Jawa Barat.

Ateng Sutisna merupakan alumni IPB angkatan 19 Jurusan Fakultas Kehutanan yang memamerkan hasil ternaknya yakni Domba Garut.

Ateng Sutisna mengatakan, terjun di dunia peternakan karena sejak kecil sudah berkutat dengan Domba Garut.

"Dulu orang tua punya hobi beternak domba begini, sekarang saya kembangkan bersama masyarakat di Majalengka, Sukabumi, dan akan dikembangkan di Majalaya," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (25/11/2023).

Ia membawa sekitar lima ekor Domba Garut dengan kualitas unggulan.

Dari segi tampilan, domba-dombanya nampak begitu sempurna baik dari segi kesehatan, kebersihan, postur tubuh.

Yang mencolok dari domba-dombanya adalah bentuk tanduknya yang simetris dan sangat bersih.

Domba Garut memang sangat identik dengan domba adu atau untuk kontes, sehingga tak heran dalam merawatnya pun harus lebih ekstra dibandingkan merawat domba untuk kurban.

Tanduk pada Domba Garut layaknya mahkota, semakin indah tanduknya maka semakin istimewa juga domba tersebut.

Bahkan, Ateng Sutisna menyebut bahwa Domba Garut adalah domba unggulan nasional.

"Tanduk itu dari sejak kecil dipelihara, dibersihkan, tidurnya juga diperhatikan jangan sampai nyandar, nanti engga simetris," terangnya.

Domba-domba hasil ternaknya itu pun sering diikut sertakan dalam berbagai kontes, baik itu adu tangkas, maupun adu penampilan.

Ia mengungkapkan, semakin sering domba diikut sertakan dalam kontes dan meraih banyak prestasi, maka secara otomatis harga domba tersebut akan memiliki nilai jual yang tinggi.

Bahkan, kata dia, nilainya itu bisa mencapai angka yang fantastis yakni ratusan juta rupiah.

"Kalau yang juara terus bisa sampe Rp 400 juta, kalau dulu yang saya pernah ditawar Rp 120 juta. Kalau yang dibawa sekarang ini sudah mulai ikut kontes-kontesan, harganya itu sekitar Rp 50 sampai 60 jutaan," ungkapnya.

Di samping kegiatannya mengembangkan Domba Garut, ia juga tetap berfokus mengamalkan ilmunya dibidang kehutanan.

Pria bergelar insnyur itu mengaku masih aktif dalam menjaga lingkungan kelestarian hutan.

"Saya sebetulnya awalnya bergerak dibidang konsultan kehutanan, kemudian ke pembibitan, kemudian sekarang ini penanaman hutan-hutan yang gundul lahan kritis kita tanami," pungkasnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved