Breaking News

Ibu Hamil yang Sering ke Pantai Tengah Malam Tak Bisa Dirukiyah, Ustaz Angkat Tangan: Jalani Aja

Ibu hamil yang kerap datang ke pantai tengah malam sendirian ungkap alasan tidak pernah dirukiyah.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
Kolase TikTok Hoream Dagang
Ibu hamil yang kerap datang ke pantai tengah malam sendirian ungkap alasan tidak pernah dirukiyah. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ibu hamil yang kerap datang ke pantai tengah malam sendirian ungkap alasan tidak pernah dirukiyah.

Syifa Salmajatun Aini viral di media sosial karena sering ke pantai, curug dan gunung dalam kondisi hamil.

Kini di usianya yang sudah hampir memasuki 7 bulan, Aini masih sering pergi ke pantai tengah malam.

Bahkan Aini ingin naik ke Gunung Kerinci sendirian dalam kondisi hamil seperti saat ini.

Jika tidak dituruti, Aini kerap akan muntah darah dan kejang.

Netizen pun banyak yang menyarankan Aini untuk dirukiyah.

Rupanya sejak kecil Syifa Salmajatun Aini belum pernah dirukiyah.

Diketahui keanehan yang dialami Aini ini memasng sudah ada sejak ia kecil.

Di mana saat kecil Aini sudah sering bermain sendirian di luar rumah pada tengah malam.

Orangtua Aini pun sempat membawa Aini ke beberapa orang pintar untuk menyembuhkannya.

Namun diakui Aini, dirinya memang belum pernah menjalani rukiyah.

Hal itu dikarenakan menurut para ustaz dan teman ayahnya yang sering merukiyah, hal yang dialami Aini ini tidak bisa dihilangkan.

"Mereka bilang bahwa ini tuh gak bisa dirukiyah dan harus dijalani karena emang udah tetesan dari leluluhur untuk melanjutkan tugas di Pulo Majeti, jadi emang udah menjadi manusia pilihan," kata Aini.

Komika Mongol Stres memberikan saran untuk ibu hamil yang sering datangi pantai sendirian pada tengah malam.
Komika Mongol Stres memberikan saran untuk ibu hamil yang sering datangi pantai sendirian pada tengah malam. (Kolaset Youtube OPRA Entertainment)

Untuk itu, Aini dan keluarga pun sepakat bahwa mereka lebih baik menjalankan tawasulan bersama di rumah untuk menguatkan energinya.

"Papa setiap hari selalu tawasulan di rumah untuk membetengi aku," kata Aini.

Bahkan hal itu juga yang disarankan oleh para orang pintar tersebut.

"Karena setiap datang ke orang yang ngerti, mereka bilang ini gak bisa rukiyah jadi jalanin aja dan serahkan diri kepada Allah," tandas Aini.

Hingga pada akhirnya, Aini pun harus menjalani tugas dari perjanjian leluhurnya tersebut.

Sejak SMP, Aini sering mendatangi salah satu goa Jepang di Dago Pakar, Bandung.

Kegiatan itu selalu dilakukan oleh Aini hampir setiap malam.

Ia bahkan sampai sering tak masuk sekolah, karena semalaman harus berada di sana.

Tak jarang Aini bahkan sampai tertidur di goa angker tersebut.

Hal itu terus berlanjut hingga ia kuliah dan sering pergi ke gunung hingga pantai.

Aini pun diperintahkan untuk mendatangi 99 pantai, 99 gunung, dan 99 kuburan.

Saat ini ia baru menyelesaikan tahap pertama, yakni 33 pantai.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved