Pelajar SMK Tewas

Guru Bela Eksekutor Pembacok Siswa SMK di Ciampea Bogor, Salahkan Korban : Jam Segitu di Jalan

Guru SMK Pandu Bela Eksekutor Pembacokan Siswa SMK di Ciampea Bogor, Salahkan Korban kenapa tidak sholat jumat

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
TribunnewsBogor.com/Instagram
guru tak mau disalahkan siswanya jadi eksekutor pembacokan di Ciampea Bogor 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Reaksi guru eksekutor pembacokan siswa SMK di Ciampea Bogor membuat kakak korban berang bukan kepalang.

Betapa tidak, guru tersebut justru menyalahkan korban atas peristiwa tersebut.

Siswa SMK di Ciampea tewas dibacok di Jalan Raya Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor pada Jumat (1/12/2023).

Bintang Satria tewas dengan luka bacok pada bagian leher.

Baim, sapaan karibnya, dibacok oleh AF (18) siswa SMK Pandu Bogor yang dibonceng oleh SG (18).

AF dibonceng menggunakan motor milik DD (17).

Celurit yang dipakai AF untuk membancok Baim juga merupakan milik DD.

Tiga siswa tak terpelajar ini ditangkap polisi di rumahnya masing-masing kawasan Gunung Menyan, Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Meski sudah berbuat kriminal jauh dari gambaran sebagai pelajar sesungguhnya, namun guru dari tiga tersangka pembacokan siswa SMK Bogor ini masih tetap membela.

"Itu kejadian pukul berapa kalo emang nyalahin guru sama sekolahnya. Itu pukul 11 siang pas mau adzan sholat jumat. Itu korban ngapain jam segitu di jalan kenapa gak siap-siap sholat jumat ke masjid terdekat.

Berarti emang siswa yang jadi korban juga bukan siswa baik-baik.

Sementara di sekolah Pandu jam 11 belum pulang masih di dalam sekolah untuk siap sholat jumat.

Dan pelaku tidak ada di sekolah saat jam tersebut berarti siswa itu bolos dari sekolah dari pagi," tulis akun arniaparamitasari.

Menanggapi pernyataan ini kakak Baim merasa berang.

Ia menekankan bahwa Baim merupakan siswa baik dan tak pernah ikut tawuran.

Selain itu Baim juga baru beberapa bulan sekolah di tempat tersebut karena sebelumnya ia menempuh pendidikan di pondok pesantren.

"Maaf ibu gutu yang terhormat. Adik saya mau sekolah, kejadian abis sholat jumat.

Ciampea bukan jalur Pandu. Pembunuhnya pun bukan orang Ciampea.

Ngapain murid lu di Ciampea ?

Sekolah ada untuk mendidik. Wajar murid salah yang disalahin sekolah karena tidak bisa mendidik," kata kakak Bintang Satria lewat akun Instagram @bngcly.

guru bela eksekutor pembacok siswa SMK di Ciampea Bogor
guru bela eksekutor pembacok siswa SMK di Ciampea Bogor (Instagram bunga)

Kakak Baim mendesak agar guru SMK Pandu tersebut segera meminta maaf.

"Saya tunggu itikad baiknya untuk meminta maaf secara pribadi kepada orang tua saya.

Dengar ya bu, Adik saya lulusa pesantren. Beliau baru sekolah 5 bulan. Adik saya hafidz Quran, manusian pilihan Allah.

Ingat ibu tidak akan tenang karena memfitnah beliau bukan anak baik-baik.

Kejadiannya jam 12 sepulang sholat juma," tulisnya.

Kakak korban pembacokan, Bunga Kamelia Rangganis menekankan agar pelaku dihukum setimpal.

"Tolong usut tuntas," katanya.

Ia menegaskan pihak keluarga siswa SMK Bogor tidak menerima upaya damai dari siapapun.

"Nyawa adik saya tidak ternilai," tegasnya.

Ayah Bintang Satria, Jejen bahkan menegaskan seharusnya hukum yang berlaku adalah nyawa dibayar nyawa.

"Cuman kan negara kita negara hukum yah. Kalau bisa dihukum seberat-beratnya," kata Jejen.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menerangan tiga tersangka pembacokan siswa SMK di Ciampea Bogor dijerat Pasal 80 ayat 3 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

"Junto 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang," jelas Teguh.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved