Merasa Aksinya Tak Didengar, Mantan Karyawan TWM Bogor Buat Posko hingga Gantung Boneka Pocong

meskipun saat ini TWM sudah tidak ada dan dikelola oleh PT Prasetya Nusantara Jaya (PNJ) status mereka atau pendemo tersebut masih karyawan TWM.

|
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Posko Pendemo di Taman Wisata Matahari, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (5/12/2023). 

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Aksi demo yang dilakukan oleh mantan karyawan Taman Wisata Matahari (TWM) pada (21/11/2023) lalu, hingga saat ini masih belum membuahkan hasil.

Sejak beberapa Minggu yang lalu para pendemo ini mendirikan sebuah posko tepat di depan pintu masuk TWM di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Menurut salah satu pendemo, Cepoy (57) mengatakan, posko tersebut didirikan sebagai bentuk konsistensi pendemo menuntut haknya yang belum terbayarkan oleh pihak TWM.

"Posko ini sebagai bentuk kita tetap bertahan, soalnya kita belum ada surat PHK, di rumahkan gak ada," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com di Posko Pendemo TWM, Selasa (5/12/2023).

Ia juga menegaskan meskipun saat ini TWM sudah dikelola oleh PT Prasetya Nusantara Jaya (PNJ), namun status mereka masih karyawan TWM.

"Secara hukum kita statusnya masih karyawan TWM karena belum ada surat PHK dan sebagainya, lisan juga tidak ada," tegasnya.

Di posko yang sudah dibangun oleh para pendemo tersebut terlihat cukup sederhana, dibangun menggunakan bambu dengan atap terpal disertai dengan beberapa tulisan aksi.

Tidak hanya itu ada boneka pocong yang sengaja dibuat dan digantung oleh pendemo untuk memberikan sindirian terhadap manajemen TWM.

"(Pocong) itu sebenarnya simbol, ketidakpuasan terus kedua kita semua akan mati, jadi mengingatkan. Bahwa kami (aksi masa) juga manusia jangan dimatikan," ungkapnya.

Menganai sampai kapan posko tersebut akan berdiri pihaknya mengaku sampai tuntunannya terpenuhi.

"(Posko ini bertahan) sampai tuntutan kami dipenuhi, sesuai dengan undang-undang," katanya.

Kedepannya apabila tuntutannya masih terus tak didengar oleh manejemen TWM, para pendemo itu akan kembali menyusun rencana guna membuat gebrakan aksi.

Baca juga: Hanya Digaji Rp 1,2 Juta, Karyawan Tuntut Bos TWM Puncak Bogor Bayar Sisa Upah Sesuai UMK

"Kedepannya kalau masih tidak didengar step by step lah, bertahan sambil berjalan gitu. Soalnya ini bukan bangkrut tapi dijual berarti ada nominal yang mereka dapat," katanya 

Cepoy menambahkan, meskipun saat ini ia dan koleganya tak memiliki pekerjaan, tetapi kebutuhan sehari-harinya masih bisa tertutupi oleh masyarakat yang berdonasi ke posko tersebut.

"Alhamdulillah selama ini, selama kita bikin posko di rumah terpenuhi di sini kita bisa makan, ngopi. Ada aja yang ngasih donasi, kemarin beras, telor, kalau uang model 50 ribu, 100 ribu, ada aja tiap hari," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved