Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tulisan Anak Sebelum Tewas di Jagakarsa, Dibuat Demi Ayah Bahagia, Dibalas Pakai Pesan Berdarah

Tulisan Anak Sebelum Tewas Bersama Adik di Jagakarsa, Dibuat Demi Ayah Bahagia, Malah Dibalas Pakai Tulisan Darah

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
Facebook
Tulisan Terakhir Anak Sebelum Tewas di Jagakarsa, Dibuat untuk Buat Ayah Bahagia, Dibalas Pakai Pesan Berdarah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sebelum tewas di Jagakarsa, anak sempat membuat tulisan untuk ayahnya.

Tulisan anak yang tewas di Jagakarsa justru dibalas ayah untuk melampiaskan dendam pada bunda.

4 anak ditemukan tewas dalam kontrakan di Gang H. Roman RT 04/03, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Jasad 4 anak di Jagakarsa ditemukan pada Rabu (6/12/2023).

4 jasad anak itu adalah VA (6), S (4), A (3) dan AS (1).

4 jasad ini merupakan anak dari pasangan Panca Darmansyah dan Devnisa Putri.

Devnisa dirawat di Rumah Sakit Pasar Minggu karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh Panca.

Selama Devnisa Putri dirawat di rumah sakit, 4 anak di Jagakarsa dirawat oleh ayahnya, Panca Darmansyah.

Dilihat dari akun Facebook Panca, ia pernah mendapat tulisan dari anaknya.

Hal itu tampak dari postingan Panca tahun 2020 silam.

Tulisan sang anak sebelum tewas di Jagakarsa bahkan diabadikan menggunakan bingkai.

'Dear Ayah, Happy Birthday'.

Tulisan tersebut bahkan dilengkapi ilustrasi gambar ayah, dua anak dan ibunya.

Sayang, tulisan anak justru dibalas ayahnya menggunakan pesan berdarah yang ditulis di lantai.

tulisan anak sebelum tewas di Jagakarsa
tulisan anak sebelum tewas di Jagakarsa (Facebook Panca)

Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menerangkan tulis yang dibuat Panca menggunakan bercak darah.

"Tertulis dengan bercak darah," katanya.

Tulisan yang dibuat Panca Darmansyah ditujukan bagi istrinya, Devnisa.

'Puas Bunda. Tx For ALL'.

Kalimat ini tertera di lantai depan kamar, lokasi ditemukannya 4 jasad anak di Jagakarsa.

Kata Henrikus, Panca menulis kalimat itu sebelum melakukan kekerasan pada 4 anaknya.

"Pesan terakhir sebelum melakukan kekerasan," kata Henrikus.

Dari pengakuan Panca Darmansyah, ia merasa kecewa dan cemburu terhadap Devnisa.

Pada Sabtu (2/12/2023), Panca dan Devnisa ribut besar.

Keduanya cekcok hingga melibatkan polisi.

Bahkan Devnisa mengalami luka di bagian wajah akibat KDRT yang dilakukan Panca.

Adik dari Devnisa lantas melaporkan Panca ke polisi atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga.

Hal inilah yang diduga kuat menjadi motif utama 4 anak tewas di Jagakarsa.

"Motif yang melatarbelakangi ditenggarai rasa kekecewaan dan cemburu terhadap istrinya," kata Kompol Henrikus Yossi.

Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat berpendapat, pelaku nekat menghabisi nyawa 4 anaknya untuk mengurangi beban hidup.

Betapa tidak, selama ini Panca adalah seorang pengangguran.

Ia hidup mengandalkan gaji istri.

"Ekonomi merupakan bagian dari beban hidupnya. Beban hidupnya kan stres," kata Rakhmat.

Ia juga menduga Panca Darmansyah membunuh 4 anak di Jagakarsa dalam kondisi tidak sadar.

"Dia enggak punya jalan pilihan lain, dia tidak punya solusi yang benar. Karena, ketika pelaku melakukan tindakan itu, dia kan sudah enggak punya rasional, dia sudah di bawah alam sadar, jalan pintas, pokoknya hidup atau mati, ya membunuh, selesai," kata Rakhmat Hidayat TribunnewsBogor.com mengutip dari Kompas.com.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved