Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Keinginan Terakhir Fatir Sebelum Tewas usai Dibully, Kerinduan Pada Sang Ayah Terbayar

Namun, kerinduan Fatir pada sang ayah yang sudah berpisah cukup lama akhirnya terbayar.

|
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Tribun Bogor/ist
Keinginan Terakhir Fatir Sebelum Tewas usai Dibully, Kerinduan Pada Sang Ayah Terbayar 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Fatir Arya Adinata, bocah korban bully di Bekasi kini sudah meninggal dunia.

Bocah berusia 12 tahun itu meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Hermina Bekasi, Jawa Barat Kamis (7/12/2023).

Saat ini, jasad bocah warga Perumahan Jatimulya, Jalan Melati III, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi itu sudah dimakamkan.

TONTON JUGA:

Fatir dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Kota Bekasi. 

Rupanya, sebelum meninggal dunia, Fatir mempunyai keinginan terakhir.

Kuasa hukum keluarga Fatir, Mila Ayu Dewata Sari mengatakan, keinginan terakhir almarhum Fatir berhasil terpenuhi.

Seperti diketahui, selama ini Fatir hanya tinggal bersama ibunya setelah kedua orangtuanya berpisah.

Namun, kerinduan Fatir pada sang ayah yang sudah berpisah cukup lama akhirnya terbayar.

Meskipun mereka kembali berpisah untuk selama-lamanya karena Fatir meninggal dunia.

Dihari terakhirnya, Fatir ditemani oleh keluarganya yang utuh yakni ibu, ayah serta adiknya.

"Adiknya, sama bapaknya, sama mamanya, dan kebetulan saya pamit jam 11 malam itu untuk pulang, nah pada saat itulah mereka berempat alhamdulillah kumpul, mungkin itu harapan Fatir," jelas dia. 

A
Fatir, bocah korban bully di Bekasi meninggal dunia()

Mila melanjutkan, sejak sepekan lalu kondisi Fatir memang sudah mulai kritis.

Menurut Mila, Fatir sempat menyampaikan pesan untuk ibu kandungnya.

"Ngomong juga ke Mamahnya, ‘Mama aku capek, Mama sayang Fatir ya selamanya ya, nanti aku nunggu Mama di surga aja ya’," ucap Mila.

Kaki Diamputasi

Fatir menjadi korban bully saat ia masih duduk dibangku kelas 6 Sekolah Dasar.

Saat itu, ia sekolah di SDN Jatimulya 01 Tambun Selatan. 

Fatir yang saat itu hendak pergi ke kantin untuk jajan bersama kakinya diselengkat oleh salah satu teman berinisial L hingga jatuh tersungkur.

Saat korban terjatuh, bukannya ditolong, pelaku malah mengolok-ngolok korban.

Setelah kejadian itu, rasa sakit pada kaki Fatir tak kunjung hilang hingga ia dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya semakin parah.

Setelah menjalani pemeriksaan, dokter mendiagnosa Fatir mengidap kanker tulang.

Kaki kirinya terpaksa harus diamputasi pada Agustus 2023 lalu di RS Dharmais Jakarta.

Fatir, korban Bully di Bekasi meningal dunia
Fatir, korban Bully di Bekasi meningal dunia ()

Sementara itu, aparat kepolisian telah menetapkan satu tersangka kasus perundungan ini.

Kuasa hukum keluarga Fatir, Mila Ayu Dewata Sari  menyampaikan pihaknya minta diterapkan pasal tambahan selain pasal 80 nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

Juga dijerat pasal 351 KHUPidana tentang penganiayaan hingga alami luka berat.

"Penambahan pasal kami minta arena waktu itu pelaporannya hanya infeksi saja gitu ya. Melihat kondisi korban saat ini kami minta ditambah pasal," imbuhnya.

"Jadikan hari ini toh memang kondisi dede Fatir sudah di amputasi artinya apa?. Jadi sudah menimbulkan cacat permanen, jadi saat pengajuan ke kejaksaan saya minta untuk menambahkan pasalnya," katanya.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved