Tak Hadiri Pemakaman 4 Anak yang Dibunuh, Ayah di Jagakarsa Ucap Salam Perpisahan, Begini Kondisinya

Terkuak kondisi terkini ayah di Jagakarsa bernama Panca Darmansyah yang bunuh 4 anaknya. Panca tak diizinkan datang ke pemakaman keempat anaknya

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Youtube channel Kompas tv
Terkuak kondisi terkini ayah di Jagakarsa bernama Panca Darmansyah yang bunuh 4 anaknya. Panca tak diizinkan datang ke pemakaman keempat anaknya pada Minggu (10/12/2023) hingga akhirnya menitipkan salam perpisahan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pemakaman 4 anak yang jadi korban pembunuhan sang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan diwarnai isak tangis keluarga.

Terlebih ibunda korban, Devnisa Putri yang berurai air mata di depan pusara keempat buah hatinya.

Devnisa Putri tak henti-hentinya menangis tatkala jasad keempat anaknya dimasukkan ke liang lahat secara bergantian.

Dalam momen pemakaman pada Minggu (10/12/2023) di TPU Perigi Sawangan, Depok, Jawa Barat, terlihat hanya dihadiri keluarga ibunda korban.

Sementara sang tersangka pembunuhan, Panca Darmansyah tidak tampak kehadirannya.

Usut punya usut, Panca sempat ingin mengikuti pemakaman sang anak.

Bak ingin menebus rasa bersalahnya karena telah melakukan tindakan keji, Panca mengurai keinginan ke sang pengacara.

Bahwa Panca ingin melihat sang anak untuk yang terakhir kalinya.

"Pesan dia (Panca) terkait anak-anak yang sudah meninggal, dia ingin melihat untuk yang terakhir kalinya di pemakaman," ungkap Amriadi Pasaribu kuasa hukum keluarga Panca.

Diungkap Amriadi lebih lanjut, Panca pun sempat mengurai rasa penyesalannya.

Hal tersebut sesuai dengan bukti yang ditemukan pihak kepolisian terkait perbuatan Panca dalam membunuh keempat anaknya.

Usai menghabisi nyawa keempat anaknya di kontrakan pada Minggu (3/12/2023), Panca sempat mengurai salam perpisahan.

Dalam pesannya itu, Panca pun mengakui dosanya.

"(Pelaku) memvideokan setelah kejadian. Yang bersangkutan menyampaikan kepada (anak-anaknya) kalau 'tidurlah nak yang tenang, kesalahan ini adalah kesalahan papa'," ungkap Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube AB+, Senin (11/12/2023).

Isi rekaman ayah 4 anak tewas di Jagakarsa usai eksekusi korban, sampaikan pesan ini di depan jenazah.
Isi rekaman ayah 4 anak tewas di Jagakarsa usai eksekusi korban, sampaikan pesan ini di depan jenazah. (Kolase Youtube)

Kondisi Pelaku

Tak datang ke pemakaman keempat anaknya, kondisi terbaru Panca terungkap.

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto mengungkap keadaan tersangka pembunuhan 4 anak di Jagakarsa setelah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Pertama kali dibawa ke rumah sakit, kondisi tersangka nyaris tak bisa diselamatkan.

"(Pelaku) termasuk kunci, harus diselamatkan dulu. Kami harus menyelamatkan si tersangka P. Karena kita dapatkan kondisinya sangat lemah saat itu. Kita periksa, kita obati, memang ada HB menurun, elektrolit tidak balance," pungkas Brigjen Pol Hariyanto.

Namun setelah dua hari dirawat, kondisi Panca berangsur membaik.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pun segera mewawancarai Panca terkait kasus pembunuhan.

Kondisi terkini ayah di Jagakarsa bernama Panca Darmansyah yang bunuh 4 anaknya
Kondisi terkini ayah di Jagakarsa bernama Panca Darmansyah yang bunuh 4 anaknya (Youtube channel Kompas tv)

"Kita rawat dua hari, kondisinya membaik. Penyidik telah melakukan pemeriksaan pendahuluan," ujar Brigjen Pol Hariyanto.

Perihal kondisi tersangka, tim dokter mengurai fakta.

Bahwa memang benar ada upaya mengakhiri hidup yang dilakukan tersangka usai membunuh keempat anaknya.

"Luka-luka yang terdapat di tubuh pelaku merupakan pencobaan (mengakhiri hidup). Di pergelangan tangan, di kaki, di perut, tapi sayatannya tidak sampai dalam jadi tidak menjangkau pembuluh darah," ucap Brigjen Pol Hariyanto.

Terkait kondisi psikis alias kejiwaan tersangka, tim dokter belum bisa memastikan.

Pun dengan isu pelaku punya gangguan kejiwaan.

Menurut tim dokter, tersangka masih bisa berkomunikasi seperti manusia normal.

"Saat ini (pelaku) sudah komunikasi aktif, ada juga yang ditutupi, ada perasaan sedih. Psikiater akan mengungkapnya," kata Brigjen Pol Hariyanto.

"Psikiatri akan mengungkap kondisi sesungguhnya, apakah yang dalam kondisi seperti itu mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya," sambungnya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved