Tangani Persoalan Baliah si Pengemis 'A Kasian A', Dinsos Kabupaten Bogor Lakukan Assessment

Kepala Dinsos Kabupaten Bogor, Farid Ma'ruf mengatakan pihaknya tengah melakukan assessment terhadap keluarga Baliah yang masuk ke dalam kategori kelu

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Dinsos Kabupaten Bogor lakukan assessment terhadap Baliah si pengemis 'A Kasian A, Jumat (12/1/2024). (Muamarrudin Irfani) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor turun tangan menangani persoalan Baliah, si pengemis 'A Kasian A' di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Sebagaimana diketahui, Baliah merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Ia memiliki sedikit keterbelakangan mental itu terpaksa mengemis untuk memenuhi kebutuhan lantaran sang suami merupakan penyandang tunawicara yang bekerja serabutan.

Di sisi lain, ia memliki seorang anak laki-laki yang duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar yang masih harus mengenyam pendidikan.

Kepala Dinsos Kabupaten Bogor, Farid Ma'ruf mengatakan pihaknya tengah melakukan assessment terhadap keluarga Baliah yang masuk ke dalam kategori keluarga miskin.

"Kami sedang melakukan assessment terlebih dahulu, melihat kondisinya seperti apa," ujarnya kepada wartawan, Senin (15/1/2024).

Lebih lanjut, ia mengatakan setelah assessment dilakukan maka pihaknya akan segera mengambil langkah konkrit untuk menangani persoalan ini.

"Setelah assessment itu baru kita bisa mengambil langkah ke depannya seperti apa," ucapnya.

Sebelumnya, Lilih yang merupakan Kepala Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor mengatakan bahwa pemerintah telah memberikan perhatian kepada Baliah.

"Iya warga saya, cuma dia agak kurang, jadi susah dikasih tahunya, ngemis lagi ngemis lagi," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Sabtu (13/1/2023).

Kades wanita itu pun mengakui bahwa Baliah masuk dalam kategori tidak mampu.

Pemerintah, kata dia, sudah menuntaskan kewajibannya untuk memperhatikan masyarakat tidak mampu melalui program-program bantuan.

Di sisi lain, Lilih juga mengakui bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum mampu untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

"Untuk sementara ini dari pemerintahan dapat juga bantuan baik beras ataupun KKS. Tapi kami pun engga bisa mencukupi," ungkapnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved