Ajaran Paguyuban yang Tersesat di Gunung Pangrango, Ternyata Sudah Dipantau MUI: Ada Korban

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor menegaskan tidak mengetahui terkait adanya Paguyuban Sir Buni Kasih.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Ketua MUI Kecamatan Ciawi, Ustaz Badru Kamal, Rabu (31/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor menegaskan tidak mengetahui terkait adanya Paguyuban Sir Buni Kasih.

Ketua MUI Ciawi Ustaz Badru Kamal mengaku hanya tahu sedikit tentang silsilah Paguyuban Sir Buni Kasih.

"Dapat laporan dari MUI desa, mereka mengadakan Paguyuban yang sifat ajarannya Prabu Siliwangi, mungkin agak Sunda wiwitan gitu, terindikasi ajarannya Sunda wiwitan," kata Ketua MUI Ciawi Ustaz Badru Kamal saat ditemui TribunnewsBogor.com di Pesantren Modern Riyadhul Huda, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (31/1/2024).

Ia menjelaskan MUI Desa Cileungsi, sudah mengawasi gerak-gerik Paguyuban Sir Buni Kasih sejak 6 bulan lalu.

"Laporan MUI Desa sejak 6 bulan lalu udah diawasi dan sudah ada beberapa korban artinya korban itu mereka terkontaminasi dengan ajaran mereka (Paguyuban Sir Buni Kasih)," ungkapnya.

Tidak hanya diawasi sejak lama, Ketua MUI Kecamatan Ciawi pun memaparkan kalau Paguyuban Sir Buni Kasih tidak menutup kemungkinan terpapar aliran sesat.

"(Ada kemungkinan sesat) oh iya, tapi kita belum bisa menyatakan sesuatu, sejauh mana keyakinan mereka, kalau bicara Sunda wiwitan ada serapan dari animisme, bersahabat dengan alam kemudian kalau ada tempat yang seram manggil-manggil 'mbah jangan ganggu saya'," paparnya.

Kedepannya pihak MUI Kecamatan Ciawi, akan menghelat pertemuan dengan stakeholder Desa Cileungsi dan juga beberapa orang yang sebelumnya pernah menjadi anggota Paguyuban Sir Buni Kasih.

"Saya tidak mau gegabah, ini masalah hukum. Saya akan koordinasi dengan MUI desa lebih jauh, saya akan minta kepala desa Cileungsi untuk koordinasi, kita dengar sebetulnya apa yang terjadi," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved