Open BO Merebak di Rumah Kontrakan Bojonggede, Dede Malvina Minta Ada Perdes Pengelolaan Kontrakan

Kepala Desa Bojonggede, Kabupaten Bogor, Dede Malvina bergerak cepat menyikapi persoalan penyakit masyarakat di wilayahnya.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com
Kepala Desa Bojonggede, Dede Malvina 

TRIBUNNWSBOOR.COM - Kepala Desa Bojonggede, Kabupaten Bogor, Dede Malvina bergerak cepat menyikapi persoalan penyakit masyarakat di wilayahnya.

Dede Malvina merasa terpukul dengan dua kejadiam berdekatan terkait penyakit masyarakat di awal Februari tahun 2024.

"Viral open BO, cokelat ganja dan penyakit masyarakat lainnya. Jujur ini pukulan telak bagi kami tiga pilar khususnya," ucapnya, Sabtu (10/2/2024).

Menyikapi penyakit masyarakat di wilayahnya, Dede Malvina punya solusi konkret.

Baca juga: Pelaku Open BO di Bojonggede Bogor Jangan Ngeyel, 3 Pilar Fokus Bersihkan Penyakit Masyarakat

Dede Malvina meminta dibuatkan Peraturan Desa mengenai pengelolaan rumah kontrakan.

Bukan tanpa alasan. Sebab, penyakit masyarakat di wilayah Bojonggede, Kabupaten Bogor terjadi di rumah kontrakan.

'Kami meminta dibuatkan satu Perdes pengelolaan rumah kontrakan dengan dibuat ketertiban umum, adminstrasi, serta ketertiban sosial di lingkungan itu sendiri," jelasnya.

"Dengan Perdes tersebut Insya Allah, penyakit masyarakat dapat diantisipasi," tambahnya.

Terkait temuan kasus prostitusi online open BO, Dede Malvina tak menghakimi kepengurusan RT dan RW.

Hanya saja, Dede Malvina meminta agar warga masyarakat semakin kompak.

"Bukan berarti RT tak bekerja. Justru ini jadi acuan untuk penyemangat baru untuk menjaga wilayah," tuturnya.

"RT RW melakukan pendataan untuk jumlah pintu kontrakan dan warga yang mengontrak. Bukan diskriminasi. Tapi ini untuk mendata warga lokal dan pendatang," sambungnya.

Baca juga: Kisah Janda Muda Buka Layanan Open BO di Bogor, Tarif Rp 300 Ribu, Anaknya Suruh Tunnggu di Lobby

Khusus open BO, kata Dede Malvina warga telah berupaya melakukan antispasi.

"Untuk penyakit masyarakat, open BO kami sudah melakukan kegiatan antisipasi selama tiga tahun. Kalau tidak ada antisipasi, tidak tahu desa ini sudah jadi apa. Sebab desa ini padat penduduk, akses mudah transportasi," bebernya.

"Untuk itu saya ingatkan kembali warga masyarakat untuk tak segan memberi laporan jika melihat kegiatan negatif," tutup Dede Malvina.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved