Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pengakuan Penganiaya Santri Banyuwangi hingga Tewas, Korban Dipukuli karena Kesurupan: Biar Sadar

Pengakuan terduga pelaku penganiaya santri di Kediri hingga meninggal dunia bikin keluarga geram.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
Kolase Ist
Pengakuan terduga pelaku penganiaya santri di Kediri hingga meninggal dunia bikin keluarga geram. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengakuan terduga pelaku penganiaya santri di Kediri hingga meninggal dunia bikin keluarga geram.

Sebab terduga pelaku mengaku kalau korban di Pesantren Al Hanifiyah sering dipukuli.

Bintang Balqis Maulana disebutkan sering dipukuli seniornya karena nakal.

Bahkan terduga pelaku berinisial Fatah itu mengatakan kalau Bintang Balqis sering kesurupan dan mengamuk saat di pondok.

Untuk itu, para seniornya memukuli Bintang Balqis Maulana agar sadar.

Bintang Balqis merupakan santri asal Afdeling Kampunganyar, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Bintang tewas dianiaya seniornya di Pondok Pesantren Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (23/2/2024).

Ia diduga disiksa sejak Minggu (18/2/2024).

Polres Kediri pun telah menetapkan 4 tersangka dalam kasus kematian Bintan Balqis.

Mereka adalah :

  1. MN (18) seorang pelajar kelas 11 asal Sinoarjo
  2. MA (18) pelajar kelas 12 asal Nganjuk
  3. AF (16) asal Denpasar
  4. AK (17) asal Kota Surabaya

Menurut kakak kandung Bintang Balqis, Mia Nur Hasana, adiknya sebelum meninggal dunia kerap kali meminta pulang ke Banyuwangi.

Ia menuturkan bahwa adiknya meminta pulang diduga karena sering dibully oleh sepupunya sendiri, Fatah.

Kemudian saat Fatah pulang ke kampung halaman karena kecelakaan, keluarga pun menanyakan hal tersebut.

Dari pengakuan Fatah, Bintang Balqis di pondol dikenal sangat nakal.

Sehingga ia bersama teman-temannya memukul dengan alasan agar Bintang bisa berubah.

"Fatah bilang Bintang di pondok jarang mau sholat, mandi juga harus disuruh, gak mau mandi," kata Mia Nur Hasana dikutip dari Tv Lokal Banyuwangi, Selasa (27/2/2024).

Rupanya hal itu yang membuat seniornya jengkel dan memukul Bintan Balqis.

"Jadi anak-anak kandang jengkel jadi Bintang dipukul karena gak mau mandi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, Fatah juga mengatakan kalau Bintang Balqis sering kesurupan dan mengamuk.

"Sedangkan pas dia pulang, lumayan lama, dia gak pernah kesurupan atau ngamuk," terang Mia Nur lagi.

Kemudia ia pun mempertanyakan kenapa Bintang Balqis harus dipukuli saat kesurupan.

"Katanya bintang ke anak-anak suka mukul, jadi pas kesurupan juga minta dipukul biar sadar," jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, saat ini pihaknya telah menetapkan 4 tersangka atas kematian Bintang Balqis.

Rupanya sebelum tewas, santri di Kediri, Bintang Balqis Maulana (14) sudah sering meminta pulang ke Banyuwangi.
Rupanya sebelum tewas, santri di Kediri, Bintang Balqis Maulana (14) sudah sering meminta pulang ke Banyuwangi. (Kolase Ist)

"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan lebih lanjut," kata AKBP Bramastyo Priaji.

Ia mengatakan, berdasarkan interogasi, adapun motif tersangka yakni karena adanya kesalahpahaman sehingga menganiaya korban.

"Itu masih kita dalami lebih lanjut," jelasnya.

Sementara itu pihak Pesantren Al Hanifiyah, Fatihunada, mengaku tak tahu adanya penganiayaan itu.

Sebab ia menerima laporan dari pengurus bahwa korban meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi.

"Saya dikabari sudah meninggal," kata Gus Fatih.

Gus Fatih mengatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya penganiayaan di pondok pesantrennya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved