Detik-detik Santri Ponpes Kediri Dianiaya hingga Tewas, Dibanting Senior, Teriak Panggil Kakeknya

Saat dianiaya 4 seniornya, Bintang Balqis sempat memanggil nama kakeknya, tapi makin dipukuli

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Ist
Saat dianiaya 4 seniornya, Bintang Balqis sempat memanggil nama kakeknya, tapi makin dipukuli 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkap detik-detik santri di pondok pesantren Kediri, Bintang Balqis Maulana (14) dianiaya hingga tewas oleh seniornya.

Bintang Balqis dianiaya 4 seniornya dalam kondisi sakit.

Satu di antaranya bahkan merupakan kakak sepupu korban, yakni FA (16).

Saat dipukuli hingga dibanting oleh para seniornya, Bintang sempat teriak memanggil nama kakek dan neneknya.

Kejadian brutal itu dilakukan di Pondok Pesantren Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Sebelum dianiaya seniornya, Bintang sempat meminta pulang ke rumahnya di Kediri.

Pada Senin (19/2/2024), Bintang Balqis menghubungi ibunya untuk meminta dijemput dari pesantren.

Lalu pada Rabu (21/2/2024), Bintang didatangi oleh dua pelaku di pesantren.

Kedua pelaku itu meminta klarifikasi pada Bintang Balqis soal komunikasinya dengan orangtua.

Saat itu pelaku mengklarifikasi soal keluhan Bintang pada ibunya soal kondisi di pesantren.

Diketahui pada pesan WhatsApp yang dikirim ke ibunya, Bintang mengaku ketakutan.

Karena kesal dengan jawaban Bintang, kedua pelaku itu lalu menganiaya santri tersebut.

Beberapa saat kemudian datang dua pelaku lainnya yang ikut menganiaya Bintang Balqis.

Aksi kekerasan itu baru berhenti setelah Bintang diselamatkan oleh santai lainnya.

Saat itu Bintang juga sempat diobati luka-lukanya oleh para santri dan pelaku.

Kemudian dua hari kemudian, Kamis (23/2/2024), Bintang dibawa ke RS Arga Husada Ngadiluwih oleh para pelaku menggunakan motor.

Namun saat di sana kondisi Bintang sudah meninggal dunia.

Jenazah Bintan Balqis Maulana diantar ke rumahnya di Banyuwangi pada Jumat (24/2/2024).

Ibu Bintang, Suayanti mengatakan kalau anaknya sempat memanggil nama kakeknya.

Namun hal itu justru membuat keempat tersangka semakin kalap memukuli hingga membanting Bintang Balqis.

Hal itu diungkap Suyanti berdasarkan pengakuan para santri yang menjadi saksi penganiayaan Bintang.

Senyuman Pengasuh Ponpes Kediri Saat Antar Jasad Santri ke Banyuwangi, Bohongi Polisi, Bude Bintang Ungkap Fakta
Senyuman Pengasuh Ponpes Kediri Saat Antar Jasad Santri ke Banyuwangi, Bohongi Polisi, Bude Bintang Ungkap Fakta (Youtube)

"Bintang itu teriak Mbah Nang, Mbah Dok," kata Suyanti.

Ia menjelaskan, Bintang sehari-hari memang memanggil kakak neneknya dengan sebutan Mbah Lanang dan Mbah Wedok.

Suyanti juga menuturkan bahwa sejak usia 2 tahun Bintang memang dirawan oleh kakek dan neneknya, Buwasan dan Yatimah.

Keduanya telah merawat Bintang seperti anak sendiri.

Kapolres Kota Kediri, AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, 4 tersangka penganiaya Bintang kini masih menjalani pemeriksaan.

"Mereka adalah MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AK (17) asal Surabaya, dan AF (16) asal Denpasar," kata dia.

Menurut kuasa hukum para pelaku, Rini Puspitasari, para santri senior ini mengaku frustasi karena Bintang sulit untuk diajak komunikasi.

"Bintang saat ditanya jawabannya tidak nyambung, saat itulah emosi kemudian dipukul," kata Rini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved