Pembunuhan di Bukit Pelangi
Akal Bulus Pacar Caleg Sebelum Buang Jasad Wanita di Banjar, Pinjam Mobil Korban : Tapi Sama BPKBnya
Akal-akalan Pacar Caleg Sebelum Buang Jasad Wanita di Banjar, Pinjam Mobil Brio Milik Korban, Tapi Sama BPKB-nya
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Akal bulus Didot Alfiansyah demi bisa menguras harta Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Mulai dari jabatan, mobil, hingga jam serta tas mewah milik Indriana Dewi Eka Saputri dikuasai oleh Didot.
Setelah menguasai harta korban, Didot Alfiansyah langsung berpaling pada caleg DPR RI, Devara Putri Pranada.
Didot Alfiansyah merupakan warga Tebet, Jakarta Selatan.
Sedangkan Indriana tinggal di Cipinang, Jakarta Timur.
Mereka sudah 7 bulan pacaran.
Selain Indriana, Didot Alfiansyah juga pacaran dengan Devara Putri Prananda, warga Johar Baru, Jakarta Pusat.
Tanggal 20 Februari 2024, Indriana pamit pada ibunya untuk pergi bersama Didot ke Puncak.
Nahas, sepulang dari tempat kopi, Didot yang sudah menyewas Muhammad Reza Swastika, langsung menghabisi nyawa Indriana menggunakan ikat pinggang di Bukit Pelangi, Gunung Geulis, Kabupaten Bogor.
Tanggal 25 Februari 2024, jasad Indriana ditemukan terbungkus selimut di Neglasari, Kota Banjar, Jawa Barat.
Ketua RT 06/RW 14, Eko Sudiyanto bercerita dua bulan lalu Indriana menyerahkan mobil pribadinya pada Didot Alfiansyah.
"Katanya pinjam, tapi sama BPKB-nya," kata Eko dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.
Biasanya mobil Brio tersebut selalu diparkir di dekat rumah.
Padahal mobil tersebut baru dibeli Indriana Dewi Eka Saputri pada tahun 2022.
"Warga bilang sudah dijual. Belum lama dibeli. Biasa parkir dekat kantor kelurahan," kata Eko.
Didot dan Indriana diketahui sama-sama bekerja sebagai marketing atau broker di perusahaan yang sama.
Eko bercerita, Indriana sempat membantu Didot agar bisa naik jabatan.
"Korban dan pelaku satu pekerjaan. Mereka broker," kata Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan.
Setelah mendapatkan semua itu, Didot Alfiansyah justru memilih bersama Devara Putri Pradana.
Devara tak mau menerima Didot begitu saja.
Ia tak sudi bila Indriana masih membayangi hidup Didot.
"'Saya enggak mau kalau dia masih ada di dunia ini. Seterusnya terserah mau dibunuh atau apa, intinya saya gak mau dia ada di dunia ini'," kata Kombes Surawan menirukan ucapan Devara.
Didot lantas membujuk rekannya, Reza dengan iming-iming uang Rp 50 juta untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri.
Sebelum dibuang di Banjar, Didot dan Reza mempreteli jam Rolex dan tas Louis Vuitton milik Indriana.

Mereka menjual dua barang mewah hanya dengan harga Rp 54 juta.
Walau begitu Didot dan Devara justru masih berhutang pada Reza sebagai eksekutor pembunuh Indriana.
"Yang diberikan Rp 15 juta tunai dan handphone senilai Rp 8 juta. Jadi sekitar Rp 23 juta yang baru diberikan para pelaku (Reza)," jelas Kombes Surawan.
Sementara untuk pemerasan, kini akan menjadi bahan pendalaman bagi polisi terhadap tersangka Didot.
"Untuk motif pemerasan sementara belum ada. Tapi akan kami dalami," kata Kombes Surawan.
Video Caleg Girang Usai Pembunuhan Wanita di Bogor, Pacar Joget Sambil Nyetir, Korban di Belakang |
![]() |
---|
Bukan Orang Kaya, Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Buruh Cuci Baju, Jadi Caleg DPR Cuma Modal KTP |
![]() |
---|
Sesumbar Bakal Ciptakan Lapangan Kerja, Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Pengangguran, Pantas Gagal |
![]() |
---|
Bukan ke Puncak, Ibu Dikabari kalau Indriana Sedang Liburan ke Bali, Padahal Sudah Dieksekusi |
![]() |
---|
Kehidupan Miris Pembunuh Indriana, Jadi Caleg Cuma Modal KTP, Jadi Buruh Cuci Demi Bisa Makan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.