Waduh ! Warga Megamendung Bogor Kena Tipu Arisan Bodong, Kerugiannya Capai Miliaran Rupiah

Seorang perempuan berinisial RV (30) warga Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor menjadi korban arisan bodong

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Naufal Fauzy
Istimewa
Korban arisan bodong usai buat laporan di Mapolsek Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (26/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Seorang perempuan berinisial RV (30) warga Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor menjadi korban penipuan arisan bodong.

RV menjadi korban setelah 3 bulan yang lalu dirinya mengikuti arisan yang ditawarkan oleh terduga pelaku berjenis kelamin perempuan berinisial SH (23) asal Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Ia menceritakan pada tahun sebelumnya arisan tersebut berjalan lancar, namun saat Januari lalu dirinya iseng menanyakan kepada temannya yang sudah mendapatkan arisan dan diketahui belum dibayarkan uangnya.

"Awal tahun mulainya, nanya ke temen dapat (arisan) selama beberapa hari belum dibayar, kemudian temen saya inisiatif ngajak saya ke kontrakan itu (pelaku) di daerah Tajur. Pas dianterin bener bermasalah itu arisan," ujarnya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Selasa (26/3/2024).

Ia menjelaskan banyak yang tertipu dari arisan bodong tersebut, pasalnya korban dari penipuan itu tersebar di seluruh Jabodetabek.

"Korbannya banyak se-jabodetabek, kalau pelakunya orang Tugu Utara tapi sering pindah-pindah, kalau dirinya di tugu karena orang sana," ungkapnya.

Dari penipuan tersebut, RV mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp 9 juta.

Sementara pelaku menurutnya sudah mengantongi uang bernilai Miliaran Rupiah dari ratusan korban yang berhasil ditipu olehnya.

"Kalau saya Rp 9,5 juta, bahkan ada yang lebih gede sampai ratusan juta, yang ikut arisan kurang lebih 200 orang pokoknya kurang lebih dia harus membuat Rp 3 Miliar untuk ganti rugi uang kita semua," paparnya.

Atas kejadian tersebut RV mengaku sudah membuat laporan ke pihak Kepolisian Sektor Cisarua.

"Nah saya nunggu 4 hari, 5 hari ternyata masih sama ya udah saya laporin aja ke Polsek, karena yang rugi banyak, cuman saya yang bikin laporan, yang lain pada takut duitnya ilang katanya kalau dilaporin. Cuman saya sih pengen orangnya jangan sampai kabur," jelasnya.

Sementara itu Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa, mengaku kalau hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

"Masih penyelidikan," kata Kompol Eddy Santosa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved