Kabar Terbaru Aini yang Viral Berteman dengan Jin, Kini Terbaring Lesu di RS, Penyebabnya Mengerikan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Lama tak terdengar kabarnya, Aini, wanita viral yang mengaku bertemu dengan jin kini kembali jadi sorotan.

Pasalnya Aini membagikan kondisi terbarunya yang tengah terbaring lemah di rumah sakit.

Setelah beberapa minggu melahirkan anak pertamanya, wanita asal Bandung, Jawa Barat itu rupanya kembali mendapatkan serangan mistis.

Sebelumnya, Aini sempat viral karena mengalami ngidam aneh.

Tak seperti ibu hamil pada umumnya, Aini justru ngidam pergi ke pantai, gunung, dan kuburan tengah malam.

Bahkan saat dini hari Aini kerap keluar rumah sendirian dan ogah ditemani sang suami, Rizki.

Karenanya kala itu Rizki pun memviralkan kelakuan aneh istrinya yang sedang hamil besar.

Selang beberapa hari viral, Aini akhirnya mengurai sosok aslinya yang pernah berteman dengan jin hingga didatangi leluhur.

Mengaku sebagai pilihan leluhur Pulo Majeti, Aini dipaksa untuk melakukan sederet ritual yakni mendatangi 99 pantai, 99 gunung, 99 air terjun.

Hingga akhirnya Aini pun satu persatu mewujudkan perintah leluhurnya tersebut mulai dari ia hamil, lalu melahirkan, hingga kini.

Namun di tengah perjalanan memenuhi wasiat leluhurnya tersebut, Aini menemui banyak kendala.

Seperti yang baru-baru ini dialami keluarganya, Aini mendadak diserang leluhur Pulo Majeti.

"Perjalanan di tahun ini memang luar biasa, dari mulai keluarga kena serangan sama bagian gelap Pulo Majeti, mereka sampai bekerja sama dengan ahli supranatural yang tidak mau aku berada di Pulo Majeti," pungkas Aini dilansir TribunnewsBogor.com dari akun TikTok @horeamisme, Sabtu (13/4/2024).

Akibat serangan tersebut, Aini sampai tak berdaya lantaran disantet.

"Aku dikirim santet sama mereka dari sehat langsung mendadak kena demam 40 derajat, kulit wajah dan badan ku memerah. Badan danwajah terasa sangat kepanasan. Diserang saat pikiran lagi benar-benar gak stabil. Lagi hilang kewarasan," ungkap Aini.

Beruntung, serangan santet itu segera mereda karena Aini selalu didoakan ayah dan suaminya.

Bahkan diungkap Aini, serangan santet tersebut berbalik menyerang dukun perwakilan Pulo Majeti.

"Karena ada rajah yang aku buat, ada 9 mata air, 33 air pantai dan dibantu sama papa dan suami yang dzikir terus menerus, dalam waktu 2 jam serangan itu menghilang dan jadi serangan balik ke mereka," ujar Aini.

Namun, kondisi Aini terlanjur melemah karena serangan santet yang tanpa henti menyerbunya.

Kini, Aini pun terbaring lemah di rumah sakit hingga menjalani operasi.

"Karena terus-terusan kita saling menyerang dan bertahan, bagaimanapun yang namanya fisik gak bisa dibohongin, ada hal yang dilupakan, akhirnya masuk rumah sakit, minta doanya teman-teman semoga aku cepat pulih," kata Aini.

Kendati mendapatkan serangan dari dukun, Aini mengurai pengalaman barunya saat dirawat di rumah sakit.

Ternyata Aini dipertemukan dengan leluhurnya, Ki Sahuri ketika dalam kondisi dibius.

Untuk diketahui, Ki Sahuri adalah kuncen pertama Pulo Majeti, kakek leluhur Aini.

"Oiya ketika operasi, aku pun dibius total, aku didatangi Ki Sahuri. Ketika aku dalam keadaan hilang kesadaran, ketika dioperasi, ini kali pertama aku bertemu dengan aki Sahuri yang sebenarnya.

Beliau mengingatkan bahwa perjalanan 99 pantai, 99 gunung, dan 99 tempat ziarah kalau tidak dibarengi oleh agama, aku akan ditemukan dengan banyak kesesatan," cerita Aini.

Kini, Aini tengah berjuang untuk sembuh dan melanjutkan permintaan leluhurnya tersebut agar hidupnya bisa tenang.

Anak Aini Jadi Korban

Sebelumnya, Aini sempat viral lagi setelah melahirkan anak pertamanya, La Sea.

Namun Aini mengurai cerita pilu soal kondisi La Sea yang miris pasca-terlahir ke dunia.

Tak seperti bayi pada umumnya, La Sea justru mengalami serangan spiritual tak wajar.

"Hari ini jam 15.01 tiba-tiba kakinya berdarah yang tercampur lendir tanpa ada luka. Baunya anyir banget. Dan La Sea pun anteng aja enggak nangis. Kejadian ini gak cuma satu kali. Sering juga punggungnya basah kuyup sampai tembus kasur. Pas dicek La Sea gak pipis, kalau keringetan juga gak mungkin tembus kasur karena pakai perlak," kata Aini.

Karenanya, Aini pun merasa bersalah atas kondisi La Sea.

"Selama hamil bunda berjuang agar kamu tidak diserang, pergi ke pantai, ke air terjun, dan ke gunung, keluarga selalu ngadain tawasulan agar kamu tetap terjaga tapi bagaimanapun bunda harus jalani dan hadapi ini semua," imbuh Aini.

"Maafin bunda, maafin kalau kamu ke depannya harus melalui itu semua. Tapi yang harus kamu tahu bunda dan babeh selalu ada buat kamu. Bunda tidak akan lelah menyelesaikan 99 pantai, 99 gunung dan 99 tempat ziarah meskipun harus 1000 pun bunda akan berjuang kalau emang ini bisa mempermudah kamu ke depannya," sambungnya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News