Bukan di Papua, Ternyata Ada Kampung di Bogor Tanpa Listrik, Begini Cara Warganya Bertahan Hidup

Di Kabupaten Bogor yang notabene sebagai daerah penyangga ibu kota rupanya ada kampung terpencil sama seperti di Papua.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Kampung Cisadon, perkampungan terpencil tanpa aliran listrik PLN yang berlokasi di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor. 

Warga baru merasakan adanya lampu penerangan pada tahun 2016.

Itupun, bukan aliran listrik PLN yang masuk ke kampung meraka.

Namun, pembangkit listrik tenaga turbin yang dibuat oleh warga untuk mengaliri listrik di rumah mereka.

Menurutnya, satu turbin yang aktif mampu menghasilkan tenaga listrik kurang lebih 300 Watt.

Daya tersebut hanya mampu menyalakan lampu kecil untuk penerangan di rumah warga.

"Masyarakat yang bikin ada sekitar lima turbin, satu rumah satu turbin karena engga kuat kalau satu turbin untuk semua rumah," kata dia.

Ia melanjutkan, tak seluruh warga di Kampungnya menggunakan listrik tenaga turbin.

Sehingga, saat malam hari ada yang masih menggunakan lilin atau lampu senter untuk penerangan.

"Jadi ada yang pake (turbin) ada yang engga, kalau yang engga itu paling pakai lampu senter tenaga baterai," ujarnya saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Rabu (17/4/2024).

Bangunan rumah warga di Kampung Cisadon rata-rata rumah panggung yang terbuat dari kayu.

Dilokasi tersebut, hanya ada satu fasilitas umum yakni musolah untuk warga beribadah.

"Jalan parah, dari dulu rusak, malah dulu belum bisa masuk, mobil baru bisa sekitar 2017-an. Warga sih pengennya jalan bagus sama ada listrik aja," ucapnya.

Area perkampungan Cisadon, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Selasa (16/4/2024).
Area perkampungan Cisadon, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Selasa (16/4/2024). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Sementara itu, untuk fasilitas kesehatan warga harus menempuh perjalanan yang cukup jauh.

"Di sini engga ada (Puskesmas)," kata Andi membahkan.

Lalu bagaimana mereka bertahan hidup?

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved